Pendiri perusahaan modal ventura Inggris Virgin Group, Richard Branson, meminta Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak agar ikut campur dalam persidangan sodomi Anwar Ibrahim. Branson menyebut masalah ini sebagai duri dalam reputasi baik Malaysia.
“Jika Anda adalah pemimpin pemberani, Anda harus menyingkirkan hal yang merusak reputasi Anda. Masalah ini telah terjadi lama. Terlihat buruk di luar negeri,” kata Branson dalam konferensi Dawn of the New Decade: Alternative Investments in Asia, di Malaysia, kemarin. Konferensi tersebut adalah forum yang digelar Malaysian Investment Development Authority (MIDA).
Branson berpendapat, kasus sodomi jilid II Anwar tidak menyebabkan investor asing menjauhkan diri dari Malaysia. Namun, konglomerat ini mengatakan, investor akan lebih banyak lagi jika negeri Jiran lebih terbuka dan liberal.
Menurut Branson, inilah saatnya PM mengurusi kasus sodomi yang merusak ini. Karena seorang pemimpin harus merawat warganya dengan baik, seperti halnya majikan mengurusi para pekerjanya.
Anwar Ibrahim (62) yang merupakan pemimpin koalisi oposisi Pakatan Rakyat (PR) dituduh menyodomi bekas ajudannya Saiful Bukhari Azlan di kondominium unit 11-5-1, Desa Damansara, Jalan Setiakasih, Bukit Damansara, Malaysia, antara pukul 15:01 – 16:30, 26 Juni 2008. Bekas deputi PM ini membantah tuduhan yang disebutnya, jahat, kebohongan sembrono yang dilakukan mereka yang berada di kekuasaan.
Anwar dituduh bersalah berdasarkan undang-undang pidana 377B serta dapat dihukum cambuk dan maksimal 20 tahun penjara. Pengadilan ini dilakukan 18 bulan setelah Anwar diajukan ke pengadilan pada Agustus 2008.
Sebelumnya, kasus yang sama juga pernah dituduhkan kepada tokoh oposisi ini. Anwar dituduh sodomi dan korupsi pada 1998, setelah dicopot dari kabinet. Dia kemudian divonis bersalah dan dihukum penjara. Pada September 2004, Anwar dibebaskan dan memulai kembali karier politiknya dengan memenangkan kursi parlemen Partai Keadilan Rakyat Permatang Pauh dalam pemilu sela 2008. Saat ini, kursi tersebut diduduki sementara oleh istri Anwar Azizah Wan Ismail.
Pada pemilu 2008, Anwar memimpin koalisi oposisi Pakatan Rakyat menang telak di lima negara bagian dan memperoleh 82 kursi parlemen. Sidang sodomi II Anwar akan digelar kembali pada 14 Oktober.
“Jika Anda adalah pemimpin pemberani, Anda harus menyingkirkan hal yang merusak reputasi Anda. Masalah ini telah terjadi lama. Terlihat buruk di luar negeri,” kata Branson dalam konferensi Dawn of the New Decade: Alternative Investments in Asia, di Malaysia, kemarin. Konferensi tersebut adalah forum yang digelar Malaysian Investment Development Authority (MIDA).
Branson berpendapat, kasus sodomi jilid II Anwar tidak menyebabkan investor asing menjauhkan diri dari Malaysia. Namun, konglomerat ini mengatakan, investor akan lebih banyak lagi jika negeri Jiran lebih terbuka dan liberal.
Menurut Branson, inilah saatnya PM mengurusi kasus sodomi yang merusak ini. Karena seorang pemimpin harus merawat warganya dengan baik, seperti halnya majikan mengurusi para pekerjanya.
Anwar Ibrahim (62) yang merupakan pemimpin koalisi oposisi Pakatan Rakyat (PR) dituduh menyodomi bekas ajudannya Saiful Bukhari Azlan di kondominium unit 11-5-1, Desa Damansara, Jalan Setiakasih, Bukit Damansara, Malaysia, antara pukul 15:01 – 16:30, 26 Juni 2008. Bekas deputi PM ini membantah tuduhan yang disebutnya, jahat, kebohongan sembrono yang dilakukan mereka yang berada di kekuasaan.
Anwar dituduh bersalah berdasarkan undang-undang pidana 377B serta dapat dihukum cambuk dan maksimal 20 tahun penjara. Pengadilan ini dilakukan 18 bulan setelah Anwar diajukan ke pengadilan pada Agustus 2008.
Sebelumnya, kasus yang sama juga pernah dituduhkan kepada tokoh oposisi ini. Anwar dituduh sodomi dan korupsi pada 1998, setelah dicopot dari kabinet. Dia kemudian divonis bersalah dan dihukum penjara. Pada September 2004, Anwar dibebaskan dan memulai kembali karier politiknya dengan memenangkan kursi parlemen Partai Keadilan Rakyat Permatang Pauh dalam pemilu sela 2008. Saat ini, kursi tersebut diduduki sementara oleh istri Anwar Azizah Wan Ismail.
Pada pemilu 2008, Anwar memimpin koalisi oposisi Pakatan Rakyat menang telak di lima negara bagian dan memperoleh 82 kursi parlemen. Sidang sodomi II Anwar akan digelar kembali pada 14 Oktober.
*Sumber:www.rakyatmerdeka.co.id
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)