NASIONAL - Pembelian Pesawat : Serikat Pekerja Garuda Siap Beberkan Bukti

Serikat Pekerja Garuda (Sekarga) mengadukan manajemen PT Garuda Indonesia ke Dewan Perwakilan Rakyat dan Komisi Pemberantasan Korupsi dengan tuduhan merekayasa harga pembelian pesawat. Saat ini, Sekarga menunggu tindak lanjut dari lembaga pemberantasan korupsi itu untuk mengusutnya. "Kita masih menunggu KPK," kata Ketua Bidang Humas Sekarga, Tomy Tampatty saat dihubungi VIVAnews.com di Jakarta, Kamis 18 Mei 2011.

Menurut Tomy, pihaknya siap membeberkan bukti-bukti terkait tuduhan adanya rekayasa harga dalam pembelian pesawat maskapai penerbangan yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia Februari lalu tersebut. "Kita akan beberkan bukti-bukti kepada KPK maupun media," ujarnya.

Namun, apa saja yang akan dibeberkan, ia hanya meminta waktu karena akan menjelaskan lebih detil permasalahan Garuda. "Kita usahakan, pekan ini juga akan kita buka ke media maupun ke KPK," tutur Tommy.

Sebelumnya, Garuda Indonesia mempertanyakan latar belakang kabar adanya rekayasa harga dalam pembelian pesawat dan mempersilahkan jika ingin dilakukan audit.

Menurut Elisa Lumbantoruan, EVP Financial Services and Group CFO Garuda Indonesia, pihaknya hingga saat ini belum dipanggil KPK dan tidak mengetahui yang mengadukan dugaan tersebut.
"Pada prinsipnya, saat ini proses pengadaan pesawat di Garuda sangat transparan," kata Elisa saat berbicang dengan VIVAnews.com di Hotel Mulia, Rabu 18 Mei 2011.

Selama ini, dia menambahkan, dalam setiap pembelian pesawat, Garuda selalu menggunakan konsultan yang sifatnya global dalam penentuan pesawat dan negoisasi dari sisi harga pesawat.

Sementara itu, menanggapi laporan yang dikirim Serikat Pekerja Garuda kepada Komisi III DPR yang menuding adanya rekayasa dalam pengadaan pesawat, Elisa menanggapinya dengan dingin dan menantang untuk dilakukan audit jika ditemukan proses yang tidak baik.
"Biasa lah itu. Tidak apa-apa. Yang jelas kami dari manajemen merasa semua proses berjalan dengan baik. Jika memang ada pihak yang merasa ada proses yang berjalan tidak baik, silahkan diaudit," tegas Elisa. (umi)

• VIVAnews

0 komentar:

Posting Komentar

free comment,but not spam :)