NASIONAL - Tiga Kandidat di Bursa Ketua Umum PSSI

Pendaftaran calon Ketua Umum PSSI periode 2011-2015 akan ditutup pada Sabtu tengah malam besok, 5 Februari 2010. PSSI belum bersedia mengumumkan siap saja kandidat yang akan bertarung pada Kongres Luar Biasa nanti yang akan digelar di Bintan, 19 Maret 2011. Sekretaris Jenderal PSSI Nugraha Besoes menyatakan baru akan mengumumkannya setelah tenggat waktu pendaftaran ditutup.

Di nama calon yang beredar, adalah Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal  George Toisutta yang paling ramai dibicarakan. Hingga Kamis kemarin, baru Jenderal George yang berani mendeklarasikan pencalonannya sebagai orang nomor satu di perhimpunan sepak bola nasional ini.

Deklarasi pencalonan Toisutta digelar di Markas Besar Angkatan Darat, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu, 2 Februari 2011. Hanya berselang beberapa jam setelah deklarasi, nama George secara resmi diajukan ke PSSI.

Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mendukung langkah Toisutta ini. Selain itu, Toisutta juga mendapat dukungan dari Umuh Mochtar, manajer salah satu klub terbesar di Indonesia, Persib Bandung.

Saat deklarasi, Toisutta mengaku maju karena dorongan beberapa anggota PSSI. "Sebagai prajurit saya harus siap maju dalam medan tempur apa pun, dan saya juga tak takut kalah," ujarnya usai deklarasi.

Selain George, nama Arifin Panigoro juga sempat mencuat. Pengusaha dan politisi ini sempat disebut-sebut akan menjadi salah satu kandidat kuat.

Arifin adalah pemilik Grup Medco. Salah satu anak perusahaannya, PT Medco E&P Brantas, adalah pemilik 32 persen saham PT Lapindo Brantas. Setelah lumpur menyembur, Medco lalu menjual sahamnya di Lapindo. Arifin juga mantan politisi PDI Perjuangan yang lalu mendirikan Partai Demokrasi Pembaruan (PDP). Dia adalah pendiri Liga Primer Indonesia (LPI) yang hingga kini tak diakui keberadaannya oleh PSSI--dan karena itu, belum diakui oleh asosiasi sepakbola internasional seperti AFC dan FIFa.

Niat Arifin ingin duduk di kursi nomor satu PSSI terungkap setelah ia  menyatakan kesiapannya untuk maju pada 26 Januari lalu. Namun, belakangan ia berubah sikap. Kepada beberapa media, Rabu kemarin, dia berbalik mendukung Toisutta.

Politisi lainnya yang digadang-gadang maju dalam bursa pencalonan adalah Jhonny Allen Marbun. Wakil Ketua Umum Partai Demokrat itu bahkan dikabarkan mendapat dukungan penuh dari partainya.
Meski demikian, pencalonan Jhonny Allen Marbun tak berjalan mulus. Pasalnya, beberapa petinggi Partai Demokrat terkesan lepas tangan terhadap pencalonan mantan anggota komisi VI DPR itu. Ketua Umum partai itu, Anas Urbaningrum, mengatakan pencalonan Jhonny tidak berkait dengan partainya. Sedangkan Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga Andi Mallarangeng, yang juga kolega Jhonny di Partai Demokrat, memilih mendukung Toisutta.

Kandidat lain yang akan meramaikan bursa pemilihan adalah Ketua Umum PSSI saat ini, Nurdin Halid. Meski sudah dua periode menjabat, sejak 2003 lalu, statuta PSSI memungkinkan Nurdin maju untuk ketiga kalinya.

Nurdin dalam berbagai kesempatan enggan menanggapi soal kabar dia akan kembali maju. Namun, sudah menjadi rahasia umum, bahwa kader partai Golkar tersebut akan bertarung lagi di kongres nanti.

Tantangan berat ada di hadapan pria kelahiran Watapone, Sulawesi Selatan, 17 November 1958 ini--khususnya untuk mendapatkan dukungan publik yang selama ini keras mengritiknya. Minimnya prestasi Timnas selama kepengurusan dia, membuat masyarakat mendambakan adanya perubahan di tubuh PSSI.

Di kongres nanti, para pengurus daerah dan klub-klub anggota PSSI akan menentukan siapa yang akan menakhodai PSSI periode mendatang. (kd)

• VIVAnews

0 komentar:

Posting Komentar

free comment,but not spam :)