Penilaian bahwa mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani adalah salah satu faktor penyebab hancurnya perekonomian Indonesia di era SBY adalah penilaian yang jujur. Penilaian itu antara lain disampaikan aktivis Justiani alias Liem Siok Lan dalam diskusi yang digelar Sabang Merauke Circle (SMC) hari Senin lalu (31/1).
Menurut Justiani, Sri Mulyani merupakan salah satu pihak yang menggadaikan kekayaan Indonesia ke pihak asing. Sebagai Menteri Keuangan, lanjut Justiani, Sri Mulyani juga merangkap sales promotion girl bagi International Monetary Fund (IMF). Justiani juga mengatakan, Sri Mulyani mendapat succes fee sebesar 1 hingga 3 persen dari nilai pinjaman yang berhasil didapatkannya.
Menurut Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad Wibowo, penilaian seperti itu dapat dimaklumi dan benar adanya. Kebijakan Sri Mulyani membuat banyak spekulan dari Amerika Serikat, Inggris, Hongkong, Tokyo dan Singapura memburu MTN karena menawarkan keuntungan yang berlipat.
"Interest rate differential-nya sangat besar. Kita jadi bahan tertawaan pelaku pasar dan pembuat kebijakan keuangan regional gara-gara MTN tersebut," kata Dradjad.
"Soal berapa besar success fee (yang diperoleh Sri Mulyani), saya tidak tahu. Tapi saya sepaham dengan sebagian besar statement Justiani. Itu pernyataan yang jujur dalam melihat rezim ekonomi Indonesia," demikian Dradjad. *rakyatmerdeka.co.id
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)