Tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati Tanjab Timur (Tanjabtim), sama-sama mewaspadai serangan fajar yang mungkin saja terjadi, dua hari jelang pencoblosan. Ketua Tim Sukses pasangan calon nomor urut satu, Saifuddin-Kaharuddin, Krismanto, mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan tim khusus untuk untuk mengantisipasi praktek money politik tersebut.
‘‘Menyangkut money politik, kita menyiapkan tim yang akan mengawasi mulai dari sekarang hingga hari pemilihan nanti. Kita arahkan tim kita untuk mengawasi ini, kita punya tim yang militan,’‘ ujarnya.
Menurutnya, untuk pemilihan pemimpin Tanjab Timur lima tahun mendatang, semua kandidat harus bersaing secara sehat.
‘‘Kita ingin bersain secara sehat, kita jangan merusak moral masyarakat dengan uang. Kalau kita kalah harus legowolah, harus diterima apapun konsekuensinya,’‘ katanya.
Dia menambahkan, saat turun ke masyarakat selama ini, timnya juga telah menghimbau untuk mengantisipasi praktek demikian serta supaya berpolitik secara sehat.
‘‘Saya yakin masyarakata kita tidak bodoh yang mudah dipengaruhi oleh uang,’‘ katanya.
Pasangan calon nomor urut dua, Juber-Isroni, juga sudah mengintruksikan tim suksesnya untuk mengantisipasi hal tersebut.
‘‘Semua tim kita sudah kita instruksikan sampai ke tingkat bawah untuk melakukan pengawasan secara intensif,’‘ ujar Cawabup Isroni.
Selain itu, menurut Isroni, tim suksesnya yang tersebar disetiap wilayah tersebut, akan berkoordinasi dengan posko-posko pemenangan yang dibentuk.
‘‘Semua tim yang melakukan pengawasasn agar berkoordinasi dengan posko-posko kita agar meningkatkan pengawasan. Apalagi mendekati hari H yang jatuh pada hari Kamis nanti,’‘ katanya.
Namun kandidat dari nomor urut dua ini yakin bahwa pengawasan dari Panwaslu yang ditunjuk juga sangat efektif dalam melakukan tugasnya.
‘‘Panwaslu kerjanya juga sangat efektif, buktinya dengan adanya beberapa kasus yang tertangkap olehnya,’‘ pungkasnya.
Tidak hanya itu, Markaban yang merupakan tim sukses pasangan Zumi Zola-Ambo Tang juga mengungkapkan hal yang senada.
‘‘Memang tidak dapat kita pungkiri dalam politik adanya praktek demikian, jadi kita harus mengantisipasinya. Untuk itu, mulai dari H-2 ini, tim kita optimalkan untuk mengawasi kemungkinan-kemungkinan kecurangan seperti ini,’‘ ungkapnya.
Ia juga mengatakan, bahwa pihaknya telah menginstruksikan kepada seluruh tim untuk mengawasi di daerah-daerahnya masing-masing.
‘Kita ciptakanlah Pemilukada yang baik, karena jika sesuatu itu diawali dengan hal yang baik, pastilah hasilnya nanti akan baik juga. Agar kerja kita selama ini tidak sia-sia dan mendapatkan hasil yang kita harapkan,’‘ katanya.
Tim juga harus melakukan pengawam optimal untuk daerah-daerah terisolir.
‘‘Karena daerah terisolir ini sangat rawan dengan hal yang seperti ini, daerah seperti ini kan juga punya banyak suara dan biasanya mereka hidupnya berkelompok, jadi sangat mudah dipengaruhi,’‘ tambahnya.
‘‘Peluang untuk mempengaruhinya juga sangat banyak, misalnya dengan jauhnya jarak tempat tinggal pemilih dengan TPS, bisa saja ada yang memfasilitasi dan mengunakan kesempatan ini,’‘ pungkasnya.
Di bagian lain, Panwaslu Tanjabtim, memastikan, akan mengawasi secara efektif aktivitas para kandidat dan tim suksesnya, untuk mengantisipasi adanya serangan fajar.
‘‘Untuk mengantisipasi adanya serangan fajar atau pelanggaran lainnya, semua kegiatan kandidat menjelang pelaksanaan pemilihan tidak terlepas dari pengawasan kita,’‘ ujar Ribut Suwarnsono, Ketua Panwaslu Tanjabtim via ponselnya kemarin (07/06).
Ia mengatakan, bahwa pihaknya juga telah mengirimkan surat kepada Panwaslu tingkat kecamatan untuk selalu berada di wilayahnya masing-masing.
‘‘Kita sebelumnya sudah mengirimkan surat kepada Panwas kecamatan untuk selalu berada di wilayahnya masing-masing. Itu kita instruksikan mulai dari malam tadi (Kemarin malam, red) hingga H+1 nanti,’‘ katanya.
Selain menginstruksikan seluruh panwas yang ada, katanya, Panwaslu juga berkoordinasi dengan semua tim kandidat.
‘‘Kita telah berkoordinasi dengan semua tim untuk ikut bersama-sama mengawasi ada praktek yang disebut serangan fajar ini,’‘ sebutnya.
‘‘Jika ada pelanggaran, Panwas siap menerima laporan, namun sejauh ini belum kita temukan pelanggaran-pelanggaran seperti ini,’‘ tuturnya.
Pengamat politik Jambi, Thabrani M Saleh, berpendapat, serangan fajar ini sangat besar kemungkinan akan terjadi.
‘‘Itu besar kemungkinan akan terjadi, apalagi kandidat yang memang mempunyai kemampuan finansial yang tinggi,’‘ katanya.
Walaupun menurutnya, istilah serangan fajar atau money politik ini dikemas dengan bermacam-macam modus.
‘‘Memang money politik ini kadang tidak memberikan uang secara lansung, tapi bisa saja dengan cara memberi sembako, mukena kepada ibu-ibu pengajian atau dengan cara lainnya, namun ini tetap bisa dikatakan demikian,’‘ jelasnya.
Untuk itu, Panwaslu sebagai pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan harus bekerja secara optimal dan aktif. Apalagi untuk masa tenang menjelang pemilihan.
‘‘Masa tenang hingga hari pelaksanaan inilah yang banyak digunakan tim dari kandidat untuk melakukanya,’‘ sebutnya.
Panwaslu menurutnya juga harus bisa bekerjasama dengan masyarakat untuk mengawasi. Karena jumlah anggota Panwaslu tidak mungkin bisa mengawasi seluruh kecuarangan yang ada.
‘‘Jadi harus bekerjasama dengan masyarakat, begitu juga masyarakat jika ingin pelaksanaan Pemilukada ini bersih, harus bersama-sama mengawasi,’‘ tambahnya.
Satu Putaran
Sementara itu, tiga pasangan calon yang bertarung, yakni Saifuddin-Kaharuddin, Juber-Isroni dan Zumi Zola-Ambo Tang, sama-sama yakin bakal memenangi Pemilukada dengan satu putaran.
Ketua Tim Sukses Saifuddin-Kaharuddin, Krismanto, mengatakan, fakta di lapangan menunjukan pasangan kandidat yang mereka usung mempunyai peluang menang yang lebih besar. Pasalnya, dari hasil kampanye yang sudah mereka lakukan, terlihat bahwa pasangan Saipudin-Kaharudin benar-benar didukung masyarakat.
‘‘Terlihat dari hasil kampanye. Meski tidak dibayar untuk datang kampanye, tetapi masyarakat tetap ramai hadir dalam kampanye pasangan Saifuddin-Kaharuddin. Itu bentuk dukungan dari masyarakat kepada pasangan kami,’‘ jelasnya.
Menurutnya, masyarakat Tanjab Timur sudah cerdas dalam menentukan pilihan. Sehingga, kepala daerah yang benar-benar bisa membangun Tanjabtim lebih maju lagi yang bakal dipilih nantinya pada waktu pemilihan dilakukan.
Ketua DPD I Golkar Provinsi Jambi Zoerman Manap, justu lebih optimis lagi. Dikatakannya, dirinya optimis pasangan Juber-Isroni yang diusung Golkar menang, berdasarkan hasil survei tingkat elektabilitasnya mencapai angka 48 persen.
‘‘Berdasarkan hasil survei itu, kami yakin bisa menang satu putaran,’‘ terangnya via ponsel, kemarin.
Selain itu, dari hasil survei tersebut juga menunjukan tingkat elektabilitas dari pasangan ini menunjukan tren meningkat sampai waktu pemilihan. Dengan kondisi ini, Zoerman sangat mengharapkan kepada tim yang ada di Tanjabtim untuk lebih waspada dan siaga dalam menghadapi aksi money politik.
‘‘Tim harus waspada. Jangan sampai ada aksi money politik dan pengerahan pejabat negara untuk memenangkan salah satu kandidat menjelang pemilihan nanti,’‘ jelasnya.
Sekretaris DPW PAN Jambi, Saipul Azwar, juga tak mau kalah.
‘‘Jika hasil survei mereka 48 persen, maka pasangan kandidat kami mengantongi 52 persen,’‘ tegasnya.
Selain itu, dari hasil pengamatan dan perkembangan di lapangan, dirinya optimis pasangan Zumi Zola-Ambo Tang merupakan pasangan calon bupati dan calon wakil bupati yang bakal dipilih masyarakat.(cas)
*jambiekspres.co.id
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)