Bentrok pecah antara polisi Iran dan puluhan ribu demonstran di pusat kota Teheran, Iran, Senin,, 14 Februari 2011. Aparat keamanan menggunakan pentungan dan gas air mata berusaha menghalau para aktivis oposisi di Lapangan Enghelab dan Lapangan Imam Hossein. Sementara, para demonstran berusaha melinduingi diri dengan membuat benteng dari tong-tong sampah dari kepulan gas putih yang menyengat mata.
"Kami mendukungmu, Moussavi," teriak para demonstran, menyatakan dukungan pada tokoh oposisi, Mir Hossein Moussavi. Juga teriakan, "Matilah diktator" yang ditujukan pada Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad.
Saksi mata, kepada Associated Press mengatakan, aparat keamanan dengan menggunakan sepeda motor berusaha mengejar dan menangkap para demonstran.
Apa yang terjadi di Iran nyaris luput dari liputan media. Media asing dilarang meliput protes yang terjadi. Produser BBC mengatakan, Iran dilanda 'kekacauan total'. Situs Los Angeles Times, melansir bahwa kekacauan di Iran itu dimuat di situs video YouTube.
Video lainnya diunggah dari akun Facebook Mir Hossein Moussavi. menunjukkan pada demonstran berbaris di jalanan Kota Teheran pada hari Senin, menyerukan pembebasan tahanan politik.
Tiba-tiba, merela panik dan berhamburan ke arah yang berlawanan. Menurut Mousavi di halaman Facebook, mereka melakukannya karena dihadang gas air mata. Lihat videonya di sini.
Para aktivis oposisi Iran turun ke jalan menentang Presiden Mahmoud Ahmadinejad, yang mereka sebut sudah berkuasa secara tidak sah. Para demonstran mengaku tak takut ancaman pemerintah yang akan menindak keras para demonstran.
Sebelum demo digelar, Pemerintah Iran telah mengawal ketat pusat ibu kota Teheran. Aparat berpakaian preman juga memblokir rumah-rumah tokoh oposisi.
Salah satunya kediaman Mir Hossein Moussavi. Jalan menuju rumahnya diblokir. Menurut situs oposisi, Kaleme, jaringan telepon kabel dan layanan telepon seluler di wilayah sekitar rumah juga diputus. Akibatnya, istri Moussavi, Zahra Rahnavard, terkurung.
Sementara, Kamera pengawas di kediaman tokoh oposisi Mehdi Karrubi dicuri atau dirusak.
"Kami mendukungmu, Moussavi," teriak para demonstran, menyatakan dukungan pada tokoh oposisi, Mir Hossein Moussavi. Juga teriakan, "Matilah diktator" yang ditujukan pada Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad.
Saksi mata, kepada Associated Press mengatakan, aparat keamanan dengan menggunakan sepeda motor berusaha mengejar dan menangkap para demonstran.
Apa yang terjadi di Iran nyaris luput dari liputan media. Media asing dilarang meliput protes yang terjadi. Produser BBC mengatakan, Iran dilanda 'kekacauan total'. Situs Los Angeles Times, melansir bahwa kekacauan di Iran itu dimuat di situs video YouTube.
Video lainnya diunggah dari akun Facebook Mir Hossein Moussavi. menunjukkan pada demonstran berbaris di jalanan Kota Teheran pada hari Senin, menyerukan pembebasan tahanan politik.
Tiba-tiba, merela panik dan berhamburan ke arah yang berlawanan. Menurut Mousavi di halaman Facebook, mereka melakukannya karena dihadang gas air mata. Lihat videonya di sini.
Para aktivis oposisi Iran turun ke jalan menentang Presiden Mahmoud Ahmadinejad, yang mereka sebut sudah berkuasa secara tidak sah. Para demonstran mengaku tak takut ancaman pemerintah yang akan menindak keras para demonstran.
Sebelum demo digelar, Pemerintah Iran telah mengawal ketat pusat ibu kota Teheran. Aparat berpakaian preman juga memblokir rumah-rumah tokoh oposisi.
Salah satunya kediaman Mir Hossein Moussavi. Jalan menuju rumahnya diblokir. Menurut situs oposisi, Kaleme, jaringan telepon kabel dan layanan telepon seluler di wilayah sekitar rumah juga diputus. Akibatnya, istri Moussavi, Zahra Rahnavard, terkurung.
Sementara, Kamera pengawas di kediaman tokoh oposisi Mehdi Karrubi dicuri atau dirusak.
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)