Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad, menyatakan bahwa eksistensi rezim Zionis berlawanan dengan kehormatan, independensi, dan kepentingan seluruh bangsa dunia. Hal itu dikemukakan Jumat (26/8) oleh Ahmadinejad pada peringatan Hari Quds Sedunia yang menekankan bahwa rezim Tel Aviv itu terwujud berdasarkan penipuan dan kebohongan murni.
Ditambahkannya, "Untuk membungkam penentangan lokal, di Eropa mengemukakan pertanyaan soal filsafat pembentukan Israel akan berakibat pada vonis penjara."
"Di Amerika Serikat dan Eropa, tokoh-tokoh politik dapat dikritik berlandaskan pada asas kebebasan berpendapat. Namun, kritikan akan dinilai sebagai dosa yang tak terampuni jika seseorang menyoal soal pembentukan rezim Zionis Israel. Maka ia akan menghadapi sikap yang paling kejam," tegas Ahmadinejad.
Ahmadinejad menjelaskan bahwa kekuatan-kekuatan arogan, setelah Perang Dunia I dan II segera mengambil kesimpulan bahwa mereka harus menangani masalah mereka dan merelokasinya ke luar perbatasan mereka. Oleh karena itu mereka menentukan untuk membentuk Israel.
Israel menurut Ahmadinejad merupakan perwakilan seluruh kekuatan imperialis dan anti-kemanusiaan. Rezim Zionis mewarisi seluruh karakter dan watak materialis dan kapitalis Barat. Tidak hanya itu, Israel juga mewakili brutalitas kekuatan imperialis dunia.
Ahmadinejad menggaris-bawahi bahwa Israel ditugaskan untuk mengacaukan Timur Tengah dengan cara menebar ancaman, pembunuhan, dan hipokritas, sehingga kekuatan kolonial tetap dapat mendominasi kawasan.
Salah satu misi Israel adalah mencegah kemajuan dan kedaulatan negara-negara regional. Presiden Iran mengatakan bahwa Israel langsung mengerahkan mesin-mesin propagandanya segera setelah sebuah negara di kawasan berupaya menggapai perkembangan sains dan teknologi.
*republika.co.id
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)