Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi, Heru Lelono menganggap pernyataan mantan Asisten Teritorial Kepala Staf Angkatan Darat, Mayor Jenderal (Purn) Saurip Kadi yang menghubungkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan ulat bulu sangat jauh dari etika. "Pernyataan Saurip Kadi seperti dimuat di media sore ini dengan mengatakan SBY seperti ulat bulu, sangatlah gegabah dan jauh dari etika," kata Heru Lelono dalam pernyataan tertulisnya di Jakarta, Selasa.
Saurip menyinggung soal ulat bulu dalam sebuah diskusi di Jakarta. Menurut Saurip, Indonesia saat ini seperti dikuasai ulat bulu yang rakus. "Ulat bulu ini membuat gatal. Dan sayangnya ulat bulu itu adalah rekan seangkatan saya di AKABRI 1973," kata Saurip.
Menurut Heru Lelono, Saurip dan Yudhoyono adalah teman satu angkatan di AKABRI. Menurut dia, seharusnya Saurip mengetahui bahwa Yudhoyono adalah lulusan terbaik. "Kalau lulusan AKABRI '73 dengan penghargaan lulusan terbaik kemudian dikatakan sebagai ulat bulu, bagaimana yang lain?" kata Heru.
Heru Lelono menambahkan, memimpin sebuah negara adalah sebuah proses yang diwarnai dengan kisah sukses dan kegagalan. Semua pihak, katanya, perlu untuk saling mendukung dan bekerja keras dalam menjalankan tugas, termasuk di bidang politik. Oleh karena itu, Heru meminta Saurip Kadi untuk mempertimbangkan pernyataannya. "Saya kira masih banyak cara berpolitik di negeri ini yang lebih beretika," kata Heru.
Saurip menyinggung soal ulat bulu dalam sebuah diskusi di Jakarta. Menurut Saurip, Indonesia saat ini seperti dikuasai ulat bulu yang rakus. "Ulat bulu ini membuat gatal. Dan sayangnya ulat bulu itu adalah rekan seangkatan saya di AKABRI 1973," kata Saurip.
Menurut Heru Lelono, Saurip dan Yudhoyono adalah teman satu angkatan di AKABRI. Menurut dia, seharusnya Saurip mengetahui bahwa Yudhoyono adalah lulusan terbaik. "Kalau lulusan AKABRI '73 dengan penghargaan lulusan terbaik kemudian dikatakan sebagai ulat bulu, bagaimana yang lain?" kata Heru.
Heru Lelono menambahkan, memimpin sebuah negara adalah sebuah proses yang diwarnai dengan kisah sukses dan kegagalan. Semua pihak, katanya, perlu untuk saling mendukung dan bekerja keras dalam menjalankan tugas, termasuk di bidang politik. Oleh karena itu, Heru meminta Saurip Kadi untuk mempertimbangkan pernyataannya. "Saya kira masih banyak cara berpolitik di negeri ini yang lebih beretika," kata Heru.
*republika.co.id
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)