Petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan api yang membakar tiga tangki di Pertamina Refinery Unit IV Cilacap, kemarin. CILACAP - Kebakaran tangki bahan bakar minyak (BBM) di Pertamina Refinery Unit IV Cilacap, Jawa Tengah, hingga tadi malam belum teratasi. Api masih berkobar dari tangki 31-T7.
Sedangkan kobaran api di dua tangki lain yakni 31-T2 dan tangki 31-T3 telah berhasil dipadamkan. “Pertamina memfokuskan pemadaman pada tangki 31-T7 yang masih terbakar 50%,”ujar VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Mochamad Harun tadi malam. Kebakaran hebat melanda kilang Pertamina Refinery Unit IV, Cilacap, sejak Sabtu (2/4) pagi sekitar pukul 04.55 WIB.Api yang semula berkobar membakar tangki 31-T2 akhirnya merambat ke dua tangki lain yakni 31-T3 dan 31-T7.
Berdasarkan pantauan harian Seputar Indonesia (SINDO) kemarin siang, angin yang berhembus kencang dari arah barat sejak pukul 09.30 WIB sempat menghambat upaya pemadaman. Pertamina berupaya memadamkan api dengan menyemprotkan busa atau foam yang dilarutkan dengan air. Demi mencegah kebakaran meluas,Pertamina melakukan pendinginan dengan menggunakan air di tangki 32T-104 yang lokasinya persis berada di timur tangki 31-T7.Tangki 32T-104 dilokalisasi dengan menyemprotkan air untuk menstabilkan suhu pada tangki tersebut. Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan mengatakan, kebakaran di Pertamina Refinery Unit IV Cilacap bukan pada kilang minyak, melainkan di tangki BBM. ”Seperti yang saya katakan, yang terbakar itu adalah tangki BBM,”ujarnya.
Dia mengatakan,kilang minyak di Cilacap tetap beroperasi seperti biasa. Pertamina hingga kemarin belum memastikan penyebab kebakaran lantaran masih fokus pada upaya pemadaman api. “Setelah padam nanti, Pusat Laboratorium Forensik baru akan menyelidiki penyebab kebakaran,”paparnya. Saat mendatangi lokasi kebakaran kemarin, Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, pihaknya mengupayakan pemadaman kebakaran di Pertamina Refinery Unit IV Cilacap dari udara. Upaya itu akan melibatkan helikopter dari Jakarta. “Helikopter tersebut akan menembakkanfoam untuk mendinginkan dan melokalisasi kebakaran,”katanya. Hatta memastikan kebakaran tangki di Cilacap tidak mengganggu suplai BBM secara nasional sebab yang terbakar bukan kilang minyak.
“Kilang Cilacap tetap beroperasi 24 jam,”tandasnya. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Zahedy Saleh menuturkan, di Kompleks Refinery Cilacap terdapat 207 tangki. Dengan demikian,kebakaran yang melanda tiga tangki tersebut diharapkan tidak berpengaruh terhadap proses produksi kilang Cilacap.“Kalaupun berdampak, relatif terbatas,hanya 3%. Dampak ini tidak kita harapkan,”ujarnya. Darwin menjelaskan, berdasarkan mitigasi, pasokan BBM sampai sekarang masih dalam keadaan aman.Kemarin secara nasional stok BBM masih cukup untuk 22 hari. “Dalam lima hari tangkitangki tersebut diperkirakan dapat kembali normal.
Untuk sementara waktu, kalau terdapat kekurangan, dapat diantisipasi dengan sedikit menambah impor,”tandasnya. Dia menambahkan, berdasarkan pengalaman kebakaran di Plumpang, Jakarta beberapa waktu lalu, api diperkirakan bisa padam dalam 46 jam terhitung sejak Sabtu (2/4) pagi. ”Bantuan terus diupayakan. Bantuan dari Balongan, Jatibarang, Pemda DKI, BP, Chevron, Exxon,AU, dan kepolisian terus berdatangan,” ungkapnya. Juru Bicara TNI Angkatan Udara (AU) Marsekal Pertama TNI Bambang Samoedro menuturkan, TNI AU kembali mengerahkan satu pesawat C-130 Hercules dan satu pesawat CN- 235 untuk membantu pemadaman api di Pertamina Refinery Unit IV Cilacap. ”Kedua pesawat sudah diberangkatkan tadi pagi membawa foam pemadam api,”ujarnya.
Kedua pesawat tersebut diberangkatkan dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusumah, Jakarta,dan Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang. Selain itu,TNI AU juga menyiagakan satu lagi helikopter untuk membantu pemadaman. Sebelumnya TNI AU sudah mengerahkan dua unit C-130 Hercules dan satu pesawat Fokker untuk membawa foam pemadam api ke Cilacap.Dua helikopter dari Pangkalan Udara Atang Sendjaya,Bogor juga telah berada di lokasi sejak Sabtu (2/4). ”Kini satu helikopter masih kami siagakan dan siap untuk diterbangkan jika diperlukan,” kata Bambang.
Minta Keterangan
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Edward Aritonang mengatakan, kepolisian mulai meminta keterangan dari sejumlah saksi terkait kebakaran di Pertamina Refinery Unit IV Cilacap. ”Kami belum melakukan pemeriksaan secara formal, tetapi beberapa saksi sudah dimintai keterangan,”ujarnya. Menurut dia, polisi telah melakukan interogasi, terutama kepada mereka yang pertama kali mengetahui kebakaran tersebut.
Kapolres Polres Cilacap AKBP Rudi Darmoko menuturkan, hingga kemarin sembilan orang telah dimintai keterangan. Sembilan saksi tersebut merupakan warga sekitar Pertamina Refinery Unit IV yang pertama kali melihat kebakaran. (amin fauzi/bernadette lilia nova/nanang wijayanto/ant).
Sedangkan kobaran api di dua tangki lain yakni 31-T2 dan tangki 31-T3 telah berhasil dipadamkan. “Pertamina memfokuskan pemadaman pada tangki 31-T7 yang masih terbakar 50%,”ujar VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Mochamad Harun tadi malam. Kebakaran hebat melanda kilang Pertamina Refinery Unit IV, Cilacap, sejak Sabtu (2/4) pagi sekitar pukul 04.55 WIB.Api yang semula berkobar membakar tangki 31-T2 akhirnya merambat ke dua tangki lain yakni 31-T3 dan 31-T7.
Berdasarkan pantauan harian Seputar Indonesia (SINDO) kemarin siang, angin yang berhembus kencang dari arah barat sejak pukul 09.30 WIB sempat menghambat upaya pemadaman. Pertamina berupaya memadamkan api dengan menyemprotkan busa atau foam yang dilarutkan dengan air. Demi mencegah kebakaran meluas,Pertamina melakukan pendinginan dengan menggunakan air di tangki 32T-104 yang lokasinya persis berada di timur tangki 31-T7.Tangki 32T-104 dilokalisasi dengan menyemprotkan air untuk menstabilkan suhu pada tangki tersebut. Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan mengatakan, kebakaran di Pertamina Refinery Unit IV Cilacap bukan pada kilang minyak, melainkan di tangki BBM. ”Seperti yang saya katakan, yang terbakar itu adalah tangki BBM,”ujarnya.
Dia mengatakan,kilang minyak di Cilacap tetap beroperasi seperti biasa. Pertamina hingga kemarin belum memastikan penyebab kebakaran lantaran masih fokus pada upaya pemadaman api. “Setelah padam nanti, Pusat Laboratorium Forensik baru akan menyelidiki penyebab kebakaran,”paparnya. Saat mendatangi lokasi kebakaran kemarin, Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, pihaknya mengupayakan pemadaman kebakaran di Pertamina Refinery Unit IV Cilacap dari udara. Upaya itu akan melibatkan helikopter dari Jakarta. “Helikopter tersebut akan menembakkanfoam untuk mendinginkan dan melokalisasi kebakaran,”katanya. Hatta memastikan kebakaran tangki di Cilacap tidak mengganggu suplai BBM secara nasional sebab yang terbakar bukan kilang minyak.
“Kilang Cilacap tetap beroperasi 24 jam,”tandasnya. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Zahedy Saleh menuturkan, di Kompleks Refinery Cilacap terdapat 207 tangki. Dengan demikian,kebakaran yang melanda tiga tangki tersebut diharapkan tidak berpengaruh terhadap proses produksi kilang Cilacap.“Kalaupun berdampak, relatif terbatas,hanya 3%. Dampak ini tidak kita harapkan,”ujarnya. Darwin menjelaskan, berdasarkan mitigasi, pasokan BBM sampai sekarang masih dalam keadaan aman.Kemarin secara nasional stok BBM masih cukup untuk 22 hari. “Dalam lima hari tangkitangki tersebut diperkirakan dapat kembali normal.
Untuk sementara waktu, kalau terdapat kekurangan, dapat diantisipasi dengan sedikit menambah impor,”tandasnya. Dia menambahkan, berdasarkan pengalaman kebakaran di Plumpang, Jakarta beberapa waktu lalu, api diperkirakan bisa padam dalam 46 jam terhitung sejak Sabtu (2/4) pagi. ”Bantuan terus diupayakan. Bantuan dari Balongan, Jatibarang, Pemda DKI, BP, Chevron, Exxon,AU, dan kepolisian terus berdatangan,” ungkapnya. Juru Bicara TNI Angkatan Udara (AU) Marsekal Pertama TNI Bambang Samoedro menuturkan, TNI AU kembali mengerahkan satu pesawat C-130 Hercules dan satu pesawat CN- 235 untuk membantu pemadaman api di Pertamina Refinery Unit IV Cilacap. ”Kedua pesawat sudah diberangkatkan tadi pagi membawa foam pemadam api,”ujarnya.
Kedua pesawat tersebut diberangkatkan dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusumah, Jakarta,dan Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang. Selain itu,TNI AU juga menyiagakan satu lagi helikopter untuk membantu pemadaman. Sebelumnya TNI AU sudah mengerahkan dua unit C-130 Hercules dan satu pesawat Fokker untuk membawa foam pemadam api ke Cilacap.Dua helikopter dari Pangkalan Udara Atang Sendjaya,Bogor juga telah berada di lokasi sejak Sabtu (2/4). ”Kini satu helikopter masih kami siagakan dan siap untuk diterbangkan jika diperlukan,” kata Bambang.
Minta Keterangan
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Edward Aritonang mengatakan, kepolisian mulai meminta keterangan dari sejumlah saksi terkait kebakaran di Pertamina Refinery Unit IV Cilacap. ”Kami belum melakukan pemeriksaan secara formal, tetapi beberapa saksi sudah dimintai keterangan,”ujarnya. Menurut dia, polisi telah melakukan interogasi, terutama kepada mereka yang pertama kali mengetahui kebakaran tersebut.
Kapolres Polres Cilacap AKBP Rudi Darmoko menuturkan, hingga kemarin sembilan orang telah dimintai keterangan. Sembilan saksi tersebut merupakan warga sekitar Pertamina Refinery Unit IV yang pertama kali melihat kebakaran. (amin fauzi/bernadette lilia nova/nanang wijayanto/ant).
*seputar-indonesia.com
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)