Ir Syahrasaddin dilantik menjadi Sekda Provinsi Jambi menggantikan AM Firdaus. Namun, Firdaus sendiri hingga kini belum mendapatkan jabatan baru alias non job. Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus (HBA) mengatakan alasan pergantian Firdaus dikarenakan dirinya pernah berkeinginan maju dalam Pemilukada Tebo. “Karena itulah saya menyiapkan penggantinya sebagai Sekda. Tapi ternyata dia batal maju, sementara saya sudah mengajukan nama penggantinya,” kata HBA.
Atas dasar inilah, Syahrasaddin dipercaya gubernur untuk menggantikan Sekda. Sementara Firdaus, lanjut gubernur, karena ia pejabat Eselon I hanya bisa ditempatkan di pusat. Itupun atas keputusan pemerintah pusat yang akan memberikan job pada Firdaus. “Tapi jobnya belum ada. Sehingga, kita nonjobkan dulu,” kata dia.
Atas dasar inilah, Syahrasaddin dipercaya gubernur untuk menggantikan Sekda. Sementara Firdaus, lanjut gubernur, karena ia pejabat Eselon I hanya bisa ditempatkan di pusat. Itupun atas keputusan pemerintah pusat yang akan memberikan job pada Firdaus. “Tapi jobnya belum ada. Sehingga, kita nonjobkan dulu,” kata dia.
Menurut HBA, dirinya sudah mengusulkan kepada Sekjen Mendagri untuk job Firdaus ini, namun belum ada job untuk Firdaus. Yang jelas, katanya, dirinya sudah mengusulkan ke pemerintah pusat untuk jabatan mantan Sekda ini. “Jadi urusan Eselon I itu urusan Sekjen,” katanya.
Saat ini, kata gubernur, sudah ada job dari pusat untuk mantan Sekda ini. Namun jabatannya hanya eselon II. Tapi, belum ada keputusan resmi soal ini. “Karena itu kita tunggu keputusan pemerintah pusat,” katanya. Informasi yang diperoleh koran ini, Firdaus pernah ditawari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebagai Sekretaris Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) dengan jabatan eselon II A. Namun Firdaus menolak tawaran ini, karena itulah ia terpaksa dinonjobkan.
Saat ini, kata gubernur, sudah ada job dari pusat untuk mantan Sekda ini. Namun jabatannya hanya eselon II. Tapi, belum ada keputusan resmi soal ini. “Karena itu kita tunggu keputusan pemerintah pusat,” katanya. Informasi yang diperoleh koran ini, Firdaus pernah ditawari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebagai Sekretaris Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) dengan jabatan eselon II A. Namun Firdaus menolak tawaran ini, karena itulah ia terpaksa dinonjobkan.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jambi, Amir Sakib, membenarkan penonjoban mantan Sekda ini. Menurutnya, selagi menunggu job di Jakarta, Firdaus untuk sementara diparkir di BKD Provinsi Jambi. “Sementara parkir dulu di BKD,” katanya.
Firdaus sendiri belum berkomentar terkait penonjoban dirinya ini. Ketika ditanya wartawan kemarin, ia tidak menjawab pertanyaan tersebut dirinya hanya tersenyum saja. Namun, beberapa waktu lalu Firdaus pernah mengatakan dirinya akan menerima jika diberikan job di pusat. “Kalau memang ada kenapa tidak,” katanya. Sementara reshuffle lanjutan akan digelar dalam waktu dekat ini. Bahkan informasi yang berhasil dihimpun koran ini, pelantikan ini akan digelar dalam minggu ini. “Kalau tidak Kamis atau Jumat ini,” kata sumber yang minta namanya tidak disebutkan.
HBA membenarkan rencana pelantikan pejabat gelombang berikutnya. Rencananya, kata HBA, reshuffle ini akan dilakukan pada sejumlah posisi yang kosong eselon II dan III. “Hanya yang kosong saja,” katanya masih merahasiakan kepastian tanggal pelantikan tersebut. Menurut informasi yang dihimpun, sejumlah pejabat yang akan dilantik tersebut seperti Ali Redo, yang semula ditempatkan pada Kepala Biro Pemerintahan akan diposisikan menggantikan Syahrasaddin sebagai Kadispenda Provinsi Jambi. Sementara pengganti Ali Redo dikabarkan akan digantikan salah satu pejabat eselon II di Pemkab Muaro Jambi, yakni Sudirman.
Sementara pejabat lainnya yang akan dilantik, informasinya yakni pejabat Balitbangda yang sempat bersiteru. Kepala Balitbangda, Fauzi Syam akan digeser ke Staf Ahli menggantikan Akmal Tayib yang saat ini menjabat sebagai Pejabat Walikota Sungai Penuh. Sedangkan Sekretaris Balibangda Wahyudin dikabarkan akan dinonjobkan.
Firdaus sendiri belum berkomentar terkait penonjoban dirinya ini. Ketika ditanya wartawan kemarin, ia tidak menjawab pertanyaan tersebut dirinya hanya tersenyum saja. Namun, beberapa waktu lalu Firdaus pernah mengatakan dirinya akan menerima jika diberikan job di pusat. “Kalau memang ada kenapa tidak,” katanya. Sementara reshuffle lanjutan akan digelar dalam waktu dekat ini. Bahkan informasi yang berhasil dihimpun koran ini, pelantikan ini akan digelar dalam minggu ini. “Kalau tidak Kamis atau Jumat ini,” kata sumber yang minta namanya tidak disebutkan.
HBA membenarkan rencana pelantikan pejabat gelombang berikutnya. Rencananya, kata HBA, reshuffle ini akan dilakukan pada sejumlah posisi yang kosong eselon II dan III. “Hanya yang kosong saja,” katanya masih merahasiakan kepastian tanggal pelantikan tersebut. Menurut informasi yang dihimpun, sejumlah pejabat yang akan dilantik tersebut seperti Ali Redo, yang semula ditempatkan pada Kepala Biro Pemerintahan akan diposisikan menggantikan Syahrasaddin sebagai Kadispenda Provinsi Jambi. Sementara pengganti Ali Redo dikabarkan akan digantikan salah satu pejabat eselon II di Pemkab Muaro Jambi, yakni Sudirman.
Sementara pejabat lainnya yang akan dilantik, informasinya yakni pejabat Balitbangda yang sempat bersiteru. Kepala Balitbangda, Fauzi Syam akan digeser ke Staf Ahli menggantikan Akmal Tayib yang saat ini menjabat sebagai Pejabat Walikota Sungai Penuh. Sedangkan Sekretaris Balibangda Wahyudin dikabarkan akan dinonjobkan.
Sekda Siapkan Tiga langkah. Sementara itu, Sekda Provinsi Jambi, Ir Syahrasaddin, M.Si yang baru dilantik mengatakan langkah awal yang akan dilakukannya sebagai sekda adalah melakukan tiga langkah stategis. “Pertama saya akan melakukan konsolidasi internal untuk memperbaiki sistem, kemudian yang kedua koordinasi di lingkup Pemprov dan ketiga, konsultasi ke pusat,” kata dia Dalam sambutannya, HBA mengatakan Sekda harus mampu memenuhi berbagai tuntutan dan keinginan masyarakat. “Itu harus direspon sebagai bentuk tanggungjawab kita kepada masyarakat,” katanya.
Saat ini, diakui gubernur banyak permasalahan yang dihadapi Provinsi Jambi baik dalam internal Pemerintah Provinsi Jambi maupun permasalahan kewilayahan, yakni kondisi terbatasnya infrastruktur, masih belum optimalnya pemanfaatan sumber daya alam, belum berkembangnya agroindustri, masalah pengangguran dan kemiskinan, serta belum optimalnya sinergitas percepatan pembangunan daerah. “Itulah tantangan yang harus kita hadapi dan pecahkan bersama. Saya harap Sekda mampu membantu saya mengatasi hal ini,” kata Syahrasadin. (apj)
*metrojambi.com
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)