Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) dinilai sebagai solusi untuk menciptakan lapangan kerja. Pasalnya, angka pengangguran di Provinsi Jambi saat ini semakin meningkat setiap tahunnya. Badan Pusat Statistik mencatat 83 ribu warga Jambi hidup tanpa pekerjaan atau pengangguran. Atas dasar inilah Gubernur meminta KUKM perlu dikembangkan.
‘’KUKM bisa menciptakan lapangan yang tidak sedikit dan mengurangi jumlah pengangguran serta meningkatkan pendapatan masyarakat. Artinya KUKM sangat berkontributif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat,” sebut Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus.
Gubernur juga merencanakan ke depan, satu daerah harus mempunyai satu produk unggulan. Ini dilakukannya sesuai dengan arahan dari Menteri Negara Koperasi dan UKM (Menneg KUKM) RI Dr. Sjarifuddin Hasan, MM, MBA di Jakarta beberapa waktu lalu. ‘’Karena itu KUKM harus kita bina. Kita mulai dari kabupaten. Ke depan bila perlu setiap kecamatan harus mempunyai produk unggulan,” ungkapnya. Namun ia tetap berharap, usaha kecil menengah (UKM) yang ada di kabupaten/kota saat ini tidak mencontoh usaha yang sudah ada.
Artinya, ia berharap UKM bisa memunculkan produk dengan inovasi baru sehingga produk yang muncul tidak sama dengan produk daerah lain. Sebenarnya, kata HBA, peluang membuka UKM di Provinsi Jambi masih sangat besar. Hanya saja perlu keberanian untuk mewujudkan hal ini. ‘’Kalau masyarakat punya modal berani, saya yakin UKM-nya akan maju,” katanya.
Terobosan pusat ini, kata Gubernur, merupakan salah satu usaha untuk membangkitkan pelaku UKM di daerah untuk mengembangkan usahanya. Berbagai penyerataan modal dan bantuan dari pemerintah juga disiapkan untuk program ini. Misalnya saja melalui dana APBD Provinsi Jambi, tercatat satu UKM bisa mendapatkan bantuan sebesar Rp 5 juta.
Ini dianggarkan untuk 50 kecamatan yang ada di Provinsi Jambi di tahun 2011 ini. Tinggal lagi masyarakat berinovasi dan berkreasi agar usaha tersebut bisa berjalan. Sementara pemerintah pusat, tahun 2012 ditargetkan pertumbuhan UKM bisa meningkatkan pendapatan per kapita Indonesia menjadi US $ 4.000. Saat ini pertumbuhan per kapita Indonesia baru mencapai US $ 3.000. (apj)
Gubernur juga merencanakan ke depan, satu daerah harus mempunyai satu produk unggulan. Ini dilakukannya sesuai dengan arahan dari Menteri Negara Koperasi dan UKM (Menneg KUKM) RI Dr. Sjarifuddin Hasan, MM, MBA di Jakarta beberapa waktu lalu. ‘’Karena itu KUKM harus kita bina. Kita mulai dari kabupaten. Ke depan bila perlu setiap kecamatan harus mempunyai produk unggulan,” ungkapnya. Namun ia tetap berharap, usaha kecil menengah (UKM) yang ada di kabupaten/kota saat ini tidak mencontoh usaha yang sudah ada.
Artinya, ia berharap UKM bisa memunculkan produk dengan inovasi baru sehingga produk yang muncul tidak sama dengan produk daerah lain. Sebenarnya, kata HBA, peluang membuka UKM di Provinsi Jambi masih sangat besar. Hanya saja perlu keberanian untuk mewujudkan hal ini. ‘’Kalau masyarakat punya modal berani, saya yakin UKM-nya akan maju,” katanya.
Terobosan pusat ini, kata Gubernur, merupakan salah satu usaha untuk membangkitkan pelaku UKM di daerah untuk mengembangkan usahanya. Berbagai penyerataan modal dan bantuan dari pemerintah juga disiapkan untuk program ini. Misalnya saja melalui dana APBD Provinsi Jambi, tercatat satu UKM bisa mendapatkan bantuan sebesar Rp 5 juta.
Ini dianggarkan untuk 50 kecamatan yang ada di Provinsi Jambi di tahun 2011 ini. Tinggal lagi masyarakat berinovasi dan berkreasi agar usaha tersebut bisa berjalan. Sementara pemerintah pusat, tahun 2012 ditargetkan pertumbuhan UKM bisa meningkatkan pendapatan per kapita Indonesia menjadi US $ 4.000. Saat ini pertumbuhan per kapita Indonesia baru mencapai US $ 3.000. (apj)
*metrojambi.com
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)