Kerusakan jalan yang sudah cukup parah di jalan lintas Muara Tembesi-Bungo mencapai titik klimaksnya. Jalan yang menjadi salah satu urat nadi perekonomian di Provinsi Jambi itu lumpuh total. Kendaraan yang datang baik dari Muara Bungo dan sebaliknya sama sekali tidak tidak bisa melintas, Sabtu (29/1).
Pantauan Tribun di lokasi, seribuan unit mobil yang didominasi angkutan barang itu tidak bisa berkutik, terlebih mobil berbadan besar. Supir kendaraan banyak yang keluar dari kendaraannya dan memilih duduk-duduk di warung terdekat, menikmati pemandangan yang sudah terjadi sejak Rabu (26/1) itu.
Kapolres Batanghari, AKBP Tjahyono Saputro, yang ditemui dilokasi kemacetan, di Desa Suka Ramai, Muara Tembesi mengatakan panjang antrean sudah masuk kategori membahayakan lalulintas. Antrean sudah hampir 20 kilometer, mulai dari Pall V (Muara Tembesi) hingga mendekati Kecamatan Mersam,” katanya kepada Tribun.
Ia menyebut pihaknya sudah melakukan pengalihan jalan agar antrean kendaraan tidak semakin panjang. Namun pengalihan jalan melalui jalan lintas Sarolangun hanya bisa dilakukan untuk kendaraan berbadan kecil, sebab ada jembatan disana yang tak sanggup menahan beban berat karena sudah mulai rusak.
Pengendara yang terjebak mengaku sangat kecewa dengan situasi yang terjadi. Mereka mengaku kecewa atas tidak adanya perhatian pemerintah terhadap masalah klasik itu.Ia mengaku telah terjebak disana sejak Jumat malam.
Kendaraan yang dikemudikannya tidak bisa melintasi jalan sudah dipenuhi lumpur sepanjang lebih dari 30 meter itu. Bila dipaksakan untuk melintasinya, sambungnya, kemungkinan besar truk bermuatan sembako itu akan terperosok atau malah terbalik.
Pantauan Tribun di lokasi, seribuan unit mobil yang didominasi angkutan barang itu tidak bisa berkutik, terlebih mobil berbadan besar. Supir kendaraan banyak yang keluar dari kendaraannya dan memilih duduk-duduk di warung terdekat, menikmati pemandangan yang sudah terjadi sejak Rabu (26/1) itu.
Kapolres Batanghari, AKBP Tjahyono Saputro, yang ditemui dilokasi kemacetan, di Desa Suka Ramai, Muara Tembesi mengatakan panjang antrean sudah masuk kategori membahayakan lalulintas. Antrean sudah hampir 20 kilometer, mulai dari Pall V (Muara Tembesi) hingga mendekati Kecamatan Mersam,” katanya kepada Tribun.
Ia menyebut pihaknya sudah melakukan pengalihan jalan agar antrean kendaraan tidak semakin panjang. Namun pengalihan jalan melalui jalan lintas Sarolangun hanya bisa dilakukan untuk kendaraan berbadan kecil, sebab ada jembatan disana yang tak sanggup menahan beban berat karena sudah mulai rusak.
Pengendara yang terjebak mengaku sangat kecewa dengan situasi yang terjadi. Mereka mengaku kecewa atas tidak adanya perhatian pemerintah terhadap masalah klasik itu.Ia mengaku telah terjebak disana sejak Jumat malam.
Kendaraan yang dikemudikannya tidak bisa melintasi jalan sudah dipenuhi lumpur sepanjang lebih dari 30 meter itu. Bila dipaksakan untuk melintasinya, sambungnya, kemungkinan besar truk bermuatan sembako itu akan terperosok atau malah terbalik.
*tribunjambi.com
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)