Aldi, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Batanghari semester lima, memakai uang semester Rp 750 ribu untuk membeli narkotika jenis sabu-sabu. Sialnya, setelah uangnya dipakai membeli barang haram tersebut, Aldi dicokok bersama dua orang temannya Riki (23) dan Riski (20) setelah mereka konsumsi sabu di rumah Riki di Lorong Jahit, Kelurahan Lebak Bandung Kecamatan Jelutung.
"Uang dari orangtua untuk bayar semester saya pakai beli sabu. Yang belinya Riki," sebut Aldi, warga Kelurahan Murni. Ia mengaku sudah sering mengkonsumsi sabu-sabu. Uang sebanyak itu beli ke sabu semuanya dari temannya Arkam (25) yang juga ditangkap.
Sementara itu Riski yang tinggal di Murni, mengaku baru pertamakali memakai sabu- sabu. Menurutnya, ia diajak Aldi mengkonsumsi setelah ia pulang kerja. Riski mengaku juga ingin merasakan bagaimana rasanya mengkonsumsi sabu.
"Saya cuma diajak Pak. Yang beli Aldi dan pakai duit dialah semuanya," kata Riski, yang mengaku ikut kakaknya bekerja sebagai buruh bangunan.
Kapolsek Pasar, AKP Andre Sukendar melalui Kanit Reskrim, Iptu Khairul S kepada wartawan Jumat (21/1) mengatakan, keempat tersangka diamankan di hari yang sama, Rabu (19/1) di rumah Riki di Lorong Jahit, Simpang Pulai.
Awalnya jelas Khairul, polisi mendapat informasi dari warga bahwa ada yang sering memakai narkoba di daerah tersebut. Setelah diselidiki, dan dilakukan penggerebekan ternyata pada hari itu Aldi, Riski, dan Riki sedang memakai sabu.
Dalam penangkapan itu, selain mengamankan tersangka, polisi juga menyita barang bukti (BB) berupa enam plastik kecil bening sabu-sabu, dua korek api gas, pipet dan bong serta bungkus rokok untuk menyimpan sabu.
Tersangka diancam pasal 114 dan 112 KUHP tentang narkotika dengan ancaman hukuman minimal lima tahun. Untuk Riski, kata Kanit akan dikenakan pasal 127 dengan ancaman minimal empat tahun. Selain itu, narkotika jenis sabu yang dibeli dari Arkam didapat dari BJ warga Danau Sipin yang saat ini menjadi DPO.
"Uang dari orangtua untuk bayar semester saya pakai beli sabu. Yang belinya Riki," sebut Aldi, warga Kelurahan Murni. Ia mengaku sudah sering mengkonsumsi sabu-sabu. Uang sebanyak itu beli ke sabu semuanya dari temannya Arkam (25) yang juga ditangkap.
Sementara itu Riski yang tinggal di Murni, mengaku baru pertamakali memakai sabu- sabu. Menurutnya, ia diajak Aldi mengkonsumsi setelah ia pulang kerja. Riski mengaku juga ingin merasakan bagaimana rasanya mengkonsumsi sabu.
"Saya cuma diajak Pak. Yang beli Aldi dan pakai duit dialah semuanya," kata Riski, yang mengaku ikut kakaknya bekerja sebagai buruh bangunan.
Kapolsek Pasar, AKP Andre Sukendar melalui Kanit Reskrim, Iptu Khairul S kepada wartawan Jumat (21/1) mengatakan, keempat tersangka diamankan di hari yang sama, Rabu (19/1) di rumah Riki di Lorong Jahit, Simpang Pulai.
Awalnya jelas Khairul, polisi mendapat informasi dari warga bahwa ada yang sering memakai narkoba di daerah tersebut. Setelah diselidiki, dan dilakukan penggerebekan ternyata pada hari itu Aldi, Riski, dan Riki sedang memakai sabu.
Dalam penangkapan itu, selain mengamankan tersangka, polisi juga menyita barang bukti (BB) berupa enam plastik kecil bening sabu-sabu, dua korek api gas, pipet dan bong serta bungkus rokok untuk menyimpan sabu.
Tersangka diancam pasal 114 dan 112 KUHP tentang narkotika dengan ancaman hukuman minimal lima tahun. Untuk Riski, kata Kanit akan dikenakan pasal 127 dengan ancaman minimal empat tahun. Selain itu, narkotika jenis sabu yang dibeli dari Arkam didapat dari BJ warga Danau Sipin yang saat ini menjadi DPO.
*tribunjambi.com
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)