Iring-iringan mobil Wali Kota Jambi dan sejumlah petinggi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Jambi tiba di rumah Bahri, seorang warga RT 8 Kelurahan Tahtul Yaman, Kecamatan Pelayangan Kota Jambi, sekitar pukul 11.00.
Rombongan tersebut mengunjungi Bahri karena rumah bagian belakangnya dilalap si jago merah, Rabu (29/12) pukul 03.30. Api berasal dari sisa perapian di tungku.
Wali Kota kemudian memberikan bantuan kepada Bahri seperti beras, piring, gelas, minyak goreng, dan sejumlah peralatan dan bahan makanan lainnya oleh Dinas Sosial Kota Jambi.
Bambang menyempatkan diri melihat kondisi terakhir bagian belakang rumah Bahri yang terbakar. Dia juga menanyakan bagaimana kejadian kebakaran itu berawal. "Ini terjadi sekitar jam tiga pagi, sebelum subuh," kata Bahri.
Menurut seorang kerabatnya yang tinggal di rumah tersebut, kejadian kebakaran itu berawal dari sisa-sisa perapian seusai memasak kerupuk kemplang satu hari sebelum kejadian kebakaran tersebut. Sisa perapian itu lalu membuat sejumlah barang di sekitarnya jadi terbakar, dan merembet bagian belakang rumah sekaligus dapur tersebut.
Untung saja, warga yang tinggal di tempat itu, berusaha memadamkan api dan berusaha agar si jago merah tidak menyebar ke rumah lainnya. Usaha itu pun berhasil. Sebelumnya, kerabat Bahri yang ditanya Tribun sempat khawatir lantaran di samping perapian tungku itu terdapat tabung gas 12 Kg.
"Untung saja, tabung gas itu sempat diselamatkan," katanya. Kalau tidak diselamatkan, bisa jadi kebakaran bisa bertambah besar akibat adanya tabung gas tersebut.
Rombongan tersebut mengunjungi Bahri karena rumah bagian belakangnya dilalap si jago merah, Rabu (29/12) pukul 03.30. Api berasal dari sisa perapian di tungku.
Wali Kota kemudian memberikan bantuan kepada Bahri seperti beras, piring, gelas, minyak goreng, dan sejumlah peralatan dan bahan makanan lainnya oleh Dinas Sosial Kota Jambi.
Bambang menyempatkan diri melihat kondisi terakhir bagian belakang rumah Bahri yang terbakar. Dia juga menanyakan bagaimana kejadian kebakaran itu berawal. "Ini terjadi sekitar jam tiga pagi, sebelum subuh," kata Bahri.
Menurut seorang kerabatnya yang tinggal di rumah tersebut, kejadian kebakaran itu berawal dari sisa-sisa perapian seusai memasak kerupuk kemplang satu hari sebelum kejadian kebakaran tersebut. Sisa perapian itu lalu membuat sejumlah barang di sekitarnya jadi terbakar, dan merembet bagian belakang rumah sekaligus dapur tersebut.
Untung saja, warga yang tinggal di tempat itu, berusaha memadamkan api dan berusaha agar si jago merah tidak menyebar ke rumah lainnya. Usaha itu pun berhasil. Sebelumnya, kerabat Bahri yang ditanya Tribun sempat khawatir lantaran di samping perapian tungku itu terdapat tabung gas 12 Kg.
"Untung saja, tabung gas itu sempat diselamatkan," katanya. Kalau tidak diselamatkan, bisa jadi kebakaran bisa bertambah besar akibat adanya tabung gas tersebut.
*tribunjambi
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)