Kehidupan muslim di Eropa tidak akan pernah tenang. Baik dari intimidasi, hingga gangguan saat melakukan ibadah. Salah satunya, seperti yang dialami umat muslim di Prancis. Beberapa tempat ibadah umat muslim di Prancis 'digugat'.
Adalah Putri Jean-Marine Le Pen, Pemimpin Front Nasional ekstrem kanan di Perancis, Marine Le Pen, yang mengatakan bahwa 10 dari 50 tempat di Prancis yang di dalamnya tempat kaum muslim beribadah, seperti di jalan adalah wilayah yang diduduki.
"Untuk mereka yang ingin membahas lebih banyak terkait Perang Dunia II, jika itu tentang pendudukan, dan kita juga dapat membicarakan itu (Muslim beribadah di jalan), karena itu merupakan wilayah pendudukan," ujarnya, di Lyon Minggu (12/12) kemarin.
"Ini merupakan bagian dari wilayah yang diduduki, kabupaten di mana hukum-hukum agama berlaku. Itu merupakan pendudukan," tegasnya lagi.
"Jelas tidak ada tank, tidak juga ada tentara, suatu pekerjaan dan penduduk setempat merasakan keberatannya," tutur perempuan berumur 42 tahun tersebut.
Komentarnya tersebut, dinilai dapat memicu kontroversi hingga sanksi atas dirinya dari politisi dan Presiden Nicolas Sarkosy partai UMP, yang merupakan partai yang berkuasa saat ini dan dari oposisi adalah Partai Sosialis dan Partai Hijau.
"Ini merupakan bagian dari wilayah yang diduduki, kabupaten di mana hukum-hukum agama berlaku. Itu merupakan pendudukan," tegasnya lagi.
"Jelas tidak ada tank, tidak juga ada tentara, suatu pekerjaan dan penduduk setempat merasakan keberatannya," tutur perempuan berumur 42 tahun tersebut.
Komentarnya tersebut, dinilai dapat memicu kontroversi hingga sanksi atas dirinya dari politisi dan Presiden Nicolas Sarkosy partai UMP, yang merupakan partai yang berkuasa saat ini dan dari oposisi adalah Partai Sosialis dan Partai Hijau.
"Ini adalah wajah sesusungguhnya dari partai ekstrem kanan, dimana tidak berubah sedikit pun, dan Marine Le pen sama berbahanya seperti Jean-Marie Le Pen," ujar Jurubicara Partai Sosialis Benoit Hamon.
Jean-Marie Le Pen, adalah sosok rasis dan anti-Semit, ia mengejutkan Eropa pada 2002 lalu, yang ketika itu datang untuk kedua kalinya dalam pemilihan presiden Perancis.
Jean-Marie Le Pen, adalah sosok rasis dan anti-Semit, ia mengejutkan Eropa pada 2002 lalu, yang ketika itu datang untuk kedua kalinya dalam pemilihan presiden Perancis.
*republika.co.id
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)