Korea Utara (Korut) menggertak, jika perangnya dengan Korea Selatan (Korsel) terjadi, akan melibatkan senjata nuklir dan tidak hanya terjadi di Semenanjung Korea. Sementara itu, upaya diplomatik terus berlanjut untuk meredakan ketegangan yang meninggi setelah serangan artileri mematikan negara itu pada bulan lalu terhadap Korea Selatan.
Uriminzokkiri, situs web resmi negara komunis itu, mengatakan dalam sebuah komentar, kemarin, perang di Semenanjung Korea hanya masalah waktu. “(Ini) karena kebijakan perang gegabah Korea Selatan, bukan soal perang atau damai di Semenanjung Korea, melainkan kapan perang itu akan pecah,” tulis situs itu.
“Jika perang itu pecah, hal itu akan menyebabkan perang nuklir dan tidak terbatas di Semenanjung Korea,” kata situs itu dalam posting-nya hari Kamis.
Dalam komentar terpisah, harian Rodong Sinmun, yang merupakan corong dari partai yang berkuasa, Jumat, menggambarkan semenanjung itu sebagai tempat paling berbahaya di dunia. Koran itu mengulangi seruan bagi sebuah perjanjian perdamaian resmi dengan Washington dan penarikan 28.500 pasukan AS dari Korea Selatan.
“Semenanjung Korea tetap menjadi wilayah dengan (potensi) bahaya perang terbesar di dunia,” kata surat kabar itu. “Hal ini sepenuhnya disebabkan oleh kebijakan agresi AS terhadap DPRK (Korut).”
Korea Utara sering menyatakan bahwa perang nuklir sudah di ambang pintu. Ketegangan militer meningkat tajam sejak negara itu menyerang sebuah pulau perbatasan Korea Selatan pada tanggal 23 November, yang menewaskan dua marinir dan dua warga sipil.
Uriminzokkiri, situs web resmi negara komunis itu, mengatakan dalam sebuah komentar, kemarin, perang di Semenanjung Korea hanya masalah waktu. “(Ini) karena kebijakan perang gegabah Korea Selatan, bukan soal perang atau damai di Semenanjung Korea, melainkan kapan perang itu akan pecah,” tulis situs itu.
“Jika perang itu pecah, hal itu akan menyebabkan perang nuklir dan tidak terbatas di Semenanjung Korea,” kata situs itu dalam posting-nya hari Kamis.
Dalam komentar terpisah, harian Rodong Sinmun, yang merupakan corong dari partai yang berkuasa, Jumat, menggambarkan semenanjung itu sebagai tempat paling berbahaya di dunia. Koran itu mengulangi seruan bagi sebuah perjanjian perdamaian resmi dengan Washington dan penarikan 28.500 pasukan AS dari Korea Selatan.
“Semenanjung Korea tetap menjadi wilayah dengan (potensi) bahaya perang terbesar di dunia,” kata surat kabar itu. “Hal ini sepenuhnya disebabkan oleh kebijakan agresi AS terhadap DPRK (Korut).”
Korea Utara sering menyatakan bahwa perang nuklir sudah di ambang pintu. Ketegangan militer meningkat tajam sejak negara itu menyerang sebuah pulau perbatasan Korea Selatan pada tanggal 23 November, yang menewaskan dua marinir dan dua warga sipil.
*rakyatmerdeka.co.id
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)