Polemik soal proyek pembangunan 22 unit sumur bor di wilayah hulu Kabupaten Tanjab Barat, Jambi berakhir sudah. Proyek itu dipastikan gagal dilaksanakan tahun ini.
Hingga hari terakhir pendaftaran proyek, Rabu (24/11), tidak satupun kontraktor yang mendaftar ke instansi pemilik proyek, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tanjab Barat.
Plh Kepala Dinas ESDM Tanjab Barat, Iswardi, tetap ngotot mengatakan bahwa gagalnya proyek tersebut tahun ini akibat tidak adanya jaminan dari konsultan . Selain itu waktu pelaksanaannya juga sudah mepet dan tekstur tanahnya berbeda dibanding daerah hilir.
Menurut Iswardi, proyek sumur bor di Tungkal hulu akan dianggarkan kembali dananya pada 2011. “Proyek ini bukan gagal tapi ditunda, karena pertimbangan teknis,” ujarnya via ponsel, Rabu (24/11).
Mengenai lambannya pembentukan panitia proyek, Iswardi tidak banyak komentar. Pasalnya, dia ditunjuk sebagai Plh kepala dinas 15 Nopember lalu. Begitu pula soal penyebab mundurnya dua panitia proyek. “Panitia sekarang yang ketiga kalinya dibentuk,” kata Iswardi.
Lain halnya dengan proyek 28 unit sumur bor di wilayah hilir. Proyek tersebut tetap berjalan, bahkan kini sudah memasuki tahap kualifikasi. Rekanan yang mendaftar juga lumayan banyak. “Berapa jumlahnya saya tidak tahu,” ungkap Iswardi.
Wakil Ketua Fraksi Demokrat DPRD Tanjab Barat, H Burhanuddin BA menilai lambannya pelaksanaan proyek sumur bor menunjukkan ketidak-mampuan Dinas ESDM. Terbukti, anggaran proyek yang sudah dianggarkan pada APBD 2010 tidak terlaksana, begitu juga setelah dianggarkan kembali dalam APBD-P.
Proyek sumur bor diluncurkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat di 13 kecamatan, diantaranya di lingkungan sekolah, pedesaan dan perkantoran. Setiap paket sumur bor mendapat dana Rp 65 juta. Awalnya jumlah proyek berjumlah 61 paket, namun belakangan mengerucut menjadi 50 paket.
(infojambi.com)
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)