Kapolresta Jambi, Kombes Pol Syamsudin Lubis angkat bicara terkait masalah pemukulan beberapa mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) oleh oknum anggota kepolsian dari Polresta Jambi beberapa waktu lalu didepan rumah Dinas Walikota Jambi.
“Silahkan adik-adik mahasiswa HMI mengawal kasus pemukulan yang dilakukan yang dilakukan oleh anggota saya, kami terbuka dalam kasus tersebut yang saat ini sudah ditangani Polda Jambi,” ujar Syamsudin Lubis, saat bertemu dengan puluhan mahasiswa HMI yang mendatangi Kantor Gubernur Jambi, Senin (1/11).
Menurut Syamsudin, penyelesaian kasus tersebut perlu waktu dan sesuai dengan aturan yang berlaku dan prosesnya sedang berjalan.
Ditambahkan Syamsudin, saat ini sebanyak 6 orang anggotanya sudah diperiksa Propam Polda Jambi, dan pemeriksaan tersebut tergolong cepat, tidak perlu menunggu tiga hari dan tanpa surat panggilan anggotanya datang ke Mapolda Jambi itu dilakukan karena dirinya merespon dengan cepat atas kasus pemukulan tersebut.
“Saya harap para mahasiswa bersabar menunggu proses hukumnya berjalan,” harapnya.
Tidak hanya itu, selaku pribadi Syamsudin Lubis meminta maaf kepada mahasiswa yang datang ke Kantor Gubernur menggelar aksi demo dalam rangka memperjuangkan nasib dua orang temannya yang saat ini terbaring lemas karena dipukuli anggotanya.
Aksi pemukulan tersebut berawal saat sejumlah mahasiswa HMI menghentikan truk bertonase diatas 8 ton yang melintas di seputaran jalan TP Sriwijaya dari arah dalam Kota menuju keluar Kota didepan pos DLLAJR didekat Rumah Sakit Jiwa, para mahasiswa sejak malam menghentikan truk-truk tersebut dan hingga pagi berhasil memberhentikan sekitar 40 truk.
Kemudian mahasiswa membawa satu unit truk sebagai barang bukti ke rumah dinas walikota untuk bertemu dengan Walikota. Mengingat beberapa hari sebelumnya Kepala DLLAJR Kota Jambi, Alamina Pinem memberikan pernyataan agar truk-truk diatas 8 ton tidak diperbolehkan melintas melewati jalan dalam kota karena dapat merusak jalan, kemudian sisanya dilepaskan oleh Polisi.
Belum sempat bertemu dengan sang walikota, Bambang Priyanto, para mahasiswa yang menggiring sebuah truk tersebut dihadang oleh mobil truk polisi yang didalamnya berisikan anggota Samapta dari Polresta Jambi dan berusaha melepaskan truk yang awalnya hendak ditunjukan kepada Walikota bahawa masih ada truk bertonase lebih dari 8 ton yang melintas di jalan dalam Kota dan aksi pemukulan pun tak terhindarkan.
Namun Syamsudin berdalih truk tersebut dilepas karena pihaknya menerima permintaan dari Masyarakat yang mengeluh lalu lintas menjadi terganggu dan macet akibat dari penghentian truk-truk tersebut.
“Karena masyarakat sendiri yang merasa terganggu dan sulit melintas karena sudah terlalu banyak truk yang diberhentikan, makanya kami lepaskan karena kondisinya yang tidak memungkunkan,” dalihnya.
*Sumber:infojambi.com
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)