INTERNASIONAL - Obama Tolak Sebut Pakistan Teroris


Presiden Amerika Serikat Barack Obama menolak untuk menyebut Pakistan sebagai negara teroris. Dia bahkan mengatakan Amerika dan Pakistan mempunyai komitmen bersama untuk bekerja sama memberantas terorisme.

Pernyataan ini disampaikan Obama menjawab pertanyaan mahasiswa pada kunjungannya ke Universitas St. Xaiver, Mumbai, India, Minggu, 7 November 2010. Obama mendapat pertanyaan mengapa AS tidak memberi label Pakistan sebagai negara teroris. Pertanyaan ini adalah salah satu pertanyaan dalam rangkaian pertanyaan mengenai terorisme yang dialamatkan kepada Obama.

Topik terorisme merupakan topik yang panas di India. Sebelumnya, pada Sabtu 6 November 2010, Obama mendapat pukulan dari media India karena tidak menyebut Pakistan sebagai negara teroris.

Pertanyaan pertama yang dialamatkan untuk Obama adalah “Bagaimana jihad menurutmu?” dan Obama mengatakan bahwa jihad mempunyai banyak interpretasi dan makna dalam agama Islam. Para teroris, ujar Obama, menggunakan alasan jihad untuk membenarkan aksi mereka.

"Kami semua tahu bahwa agama yang luar biasa ini digunakan beberapa ekstrimis untuk membenarkan kekerasan mereka terhadap orang-orang tidak bersalah. Jadi, saya pikir, salah satu tantangan yang kita hadapi sekarang adalah bagaimana kita mengisolasi mereka yang mempunyai pemahaman salah mengenai perang agama ini," ujarnya.

Selain pertanyaan-pertanyaan menyangkut terorisme dan kekerasan, Obama juga ditanya mengenai prinsip-prinsip Gandhi dan bagaimana menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

"Saya terkadang frustasi dengan bagaimana saya tidak dapat mencontoh mereka. Namun saya berusaha sekuat tenaga untuk menerapkan prinsip-prinsip yang menjadi dasar semua agama di dunia, yaitu melihat dirimu sendiri pada diri orang lain," ujar Obama merujuk kepada Mahatma Gandhi dan Martin Luther King Jr.

Obama berbicara di hadapan ratusan mahasiswa, tujuan utamanya adalah menekankan persamaan kepentingan dan nilai-nilai antara AS dan India. Mahasiswa yang mengaguminya telah menunggu berjam-jam untuk melihat Presiden AS itu naik ke podium. "Kami menyebutnya raja dunia. Saya merasa dia dapat mengubah dunia," ujar salah satu mahasiswa Chetman Rawal.

*Sumber:vivanews.com

0 komentar:

Posting Komentar

free comment,but not spam :)