INTERNASIONAL - Jepang Tarik Pulang Dubesnya Dari Rusia


Protes Jepang terkait kun­ju­ngan Presiden Rusia Dmitry Med­vedev ke Kepulauan Kuril, yang disengketakan Rusia-Je­pang, berujung dengan pena­rikan duta besarnya di ibukota Mos­kow.

Menteri Luar Negeri Jepang Seiji Maehara kemarin, memu­tuskan menarik sementara duta besarnya untuk Rusia, demikian laporan kantor berita Kyodo News. “Saya memutuskan untuk sementara ini memanggil dubes untuk Rusia, Masaharu Kono,” kata  Mae­hara kepada wartawan.

Maehara mengatakan, dia ingin mendapat informasi lebih men­dalam dari Dubes Kono setelah kunjungan Medvedev ke pu­lau sengketa di Kepulauan Kuril, Senin (1/10), yang Tokyo ka­takan “sangat disesalkan”.

Kepulauan Kuril, terletak utara dari Pulau Hokkaido, Jepang, dikuasai Moskow sejak diambil alih tentara Soviet pada akhir Perang Dunia II. Namun Tokyo mengakui empat pulau paling selatan sebagai wilayah Jepang.

Senin, Maehara memanggil Duta Besar Rusia untuk Jepang Mikhail Bely untuk menyam­paikan protes terhadap kunjungan presiden Rusia. Medvedev men­jadi pe­mim­pin pertama Rusia yang ber­kunjung ke pulau Ku­nas­hiri yang terletak di lepas pantai Hokkaido.

Amerika Serikat (AS) ada di belakang Jepang, saat negara itu bertikai dengan Rusia mengenai Kepulauan Kuril. “Kami men­dukung Jepang mengenai wi­layah di utara,” kata juru bicara Kemen­te­rian Luar Negeri AS Philip Crowley.

“Karena itu, Amerika Serikat telah mendorong selama berta­hun-tahun untuk menegosiasikan kesepakatan damai antara Jepang dan Rusia mengenai itu dan bebe­rapa isu lainnya,” kata Crowley.

Kunjungan Medvedev ke Kuril memperumit hubungan kedua negara, mendahului jadwal kun­jungannya ke Jepang untuk temu­puncak Kerja sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) bulan ini.  Tetapi sejumlah analis menga­ta­kan itu adalah sinyal ke Tokyo bahwa Moskow tidak akan me­nye­rahkan pulau-pulau tersebut.
 
Perdana Menteri (PM) Naoto Kan tampaknya akan menga­dakan pertemuan dengan Pre­siden Medvedev pada saat dia menghadiri perun­dingan Asia Pasifik pada bulan ini di tengah ketegangan mengenai sengketa kepulauan. 

*Sumber:rakyatmerdeka.co.id

0 komentar:

Posting Komentar

free comment,but not spam :)