Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto menasihati Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk introspeksi diri terkait adanya demonstrasi rusuh di satu tahun pemerintahan SBY-Boediono.
Salah satu introspeksi yang harus dilakukan SBY saat ini, jangan lagi pencitraan.
-- Endriartono Sutarto
Menurut Endriartono, seharusnya Presiden SBY dan Wakil Presiden Boediono beserta pembantu menterinya menerima lapang dada setiap kritik dan saran yang disampaikan demonstran dengan tindak lanjut akan bekerja lebih keras atas kritik tersebut, bukan melawan demonstran dengan tembak di tempat.
"Harus mau introspeksi diri. Artinya, seorang presiden dan wakil presiden, menteri, seharusnya ketika duduk saat ini menganggap sebagai amanah," kata Endriartono di Jakarta, Rabu (20/10/2010).
Bagi Endriartono, demonstrasi hari ini adalah realita dari kehidupan masyarakat yang sebenarnya.
Jika Presiden dan jajarannya menerima kritik dari demonstrasi itu untuk memperbaiki diri, melakukan perbaikan yang lebih menyentuh pada kepentingan rakyat, maka Endriartono yakin tidak akan ada lagi orang yang mau berdemontrasi.
"Kalaupun ada, mungkin hanya segelintir orang yang tujuan utamanya lebih pada kekuasaan, bukan pada pembelaan rakyat kecil atau demi kemaslahatan bangsa," ujar penasihat tim pembela Bibit-Chandra itu.
Selain soal kinerja pemerintahan SBY-Boediono, Endriartono juga menyarankan Presiden membuang politik pencitraannya. Seharusnya Presiden sungguh-sungguh untuk bekerja keras demi rakyat di masa periode terakhirnya ini. "Salah satu introspeksi yang harus dilakukan SBY saat ini, jangan lagi pencitraan," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)