Jelang diselenggarakannya hari pangan sedunia yang digagas Food and Agriculture Organization (FAO), dan dilaksanakan di Lombok Tengah, NTB pada tanggal 19-22 Oktober 2010 mendatang, Sekertaris Hari Pangan Sedunia, Sarsito Wahono mengatakan, jumlah penduduk yang kelaparan di Indonesia hingga saat ini masih terus mengalami lonjakan.
Data terakhir FAO mencatat, terdapat sebanyak 150 juta orang kelaparan hingga akhir tahun lalu. Sementara penduduk yang kekurangan gizi di seluruh dunia tercatat mencapai 1,02 Miliar.
"Sudah saatnya Indonesia membangun kemandirian pangan sebagai fokus utama untuk memerangi kelaparan. Kemandirian Pangan untuk memerangi kelaparan ini yang akan menjadi tema FAO pada peringatan Hari pangan sedunia yang ke 30 yang bakal berlangsung di Lombok nanti," ujar Sarsito Wahono saat menggelar jumpa pers di kantor Kemenkominfo, siang tadi.
Mengenai cuaca ekstrim yang sedang terjadi serta pengaruhnya terhadap ketahanan pangan, Sarsito mengklaim pihaknya selalu melakukan kordinasi dan kerjasama dengan BMKG. Bagi para petani, ancaman Perubahan iklim global adalah tantangan tersendiri kemandirian pangan. Sedangkan untuk kebutuhan dalam negeri, pertumbuhan jumlah penduduk juga sangat menentukan ketahanan pangan. Seperti diketahui, setiap tahun angka pertumbuhan di Indonesia tercatat terus tumbuh.
"Kami selalu mendapat updating terkait cuaca yang terjadi lewat kerjasama kami dengan BMKG. Informasi ini slalu kita lanjutkan kepada Gubernur dan bupati-bupati yang ada. Harapannya adalah agar para petani mendapatkan informasi yang cepat dan akurat tentang cuaca yang berubah-ubah, jadi tidak benar kalau petani bekerja sendiri," ujarnya.
"Sudah saatnya Indonesia membangun kemandirian pangan sebagai fokus utama untuk memerangi kelaparan. Kemandirian Pangan untuk memerangi kelaparan ini yang akan menjadi tema FAO pada peringatan Hari pangan sedunia yang ke 30 yang bakal berlangsung di Lombok nanti," ujar Sarsito Wahono saat menggelar jumpa pers di kantor Kemenkominfo, siang tadi.
Mengenai cuaca ekstrim yang sedang terjadi serta pengaruhnya terhadap ketahanan pangan, Sarsito mengklaim pihaknya selalu melakukan kordinasi dan kerjasama dengan BMKG. Bagi para petani, ancaman Perubahan iklim global adalah tantangan tersendiri kemandirian pangan. Sedangkan untuk kebutuhan dalam negeri, pertumbuhan jumlah penduduk juga sangat menentukan ketahanan pangan. Seperti diketahui, setiap tahun angka pertumbuhan di Indonesia tercatat terus tumbuh.
"Kami selalu mendapat updating terkait cuaca yang terjadi lewat kerjasama kami dengan BMKG. Informasi ini slalu kita lanjutkan kepada Gubernur dan bupati-bupati yang ada. Harapannya adalah agar para petani mendapatkan informasi yang cepat dan akurat tentang cuaca yang berubah-ubah, jadi tidak benar kalau petani bekerja sendiri," ujarnya.
*Sumber:tribunjambi.com
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)