Warga yang berada di RT 6, 7, 30, dan 32 Kelurahan Pallmerah Kecamatan Jambi Selatan, mengancam akan menutup jalan lingkar selatan yang berada di wilayah mereka.
Ancaman itu akan dilakukan apabila hingga Senin (9/10) tidak ada seorang pejabat baik pejabat kota maupun provinsi yang datang ke lokasi. Kerusakan jalan yang semakin parah, membuat warga melakukan hal tersebut.
Setio (45) warga RT 32 mengatakan, rencana awalnya warga akan melakukan aksi pemblokiran jalan pada Minggu (10/10) secara bersama-sama. Namun, setelah mengadakan pertemuan warga setempat dengan ketua RT, rencana awal diundur menjadi Senin.
Menurut Setio, warga sudah bosan dengan kondisi jalan ditempat mereka. Warga mengaku bahwa yang menjadi penyebab rusaknya jalan adalah karena truk pengangkut batubara yang melintas dengan beban yang melebihi tonase.
"Mobil truk yang membawa batubara yang jelas membuat kerusakan jalan ini. Kalau mobil-mobil lain kayaknya tidaklah. Buktinya setiap mobil yang terbalik, pasti mobil angkutan batubara," kata warga RT 32 yang mengaku usahanya menjadi sepi akibat parahnya kondisi jalan di depan rumahnya.
Rusdi (38) warga setempat, mengaku selama tiga puluh tahun tinggal di daerah Lingkar selatan, kerusakan jalan yang paling parah adalah saat ini. Menurutnya, selama ini kerusakan jalan yang paling parah adalah dalam tiga bulan terakhir.
Selain mengganggu aktivitas warga kata Rusdi, juga membuat usaha warga yang berada di kawasan jalan lingkar selatan, menjadi sepi. Karena, orang tidak ingin melintas di jalan yang kondisinya sangat parah.
"Jangankan pakai motor, jalan kaki saja saya malas. Karena, yang dilewati itu kubangan. Coba lihat jalan yang di depan rumah saya ini, kan tidak bisa dilalui lagi. Kalau sudah hujan, sudah jelas malas lewat sini," ujar Rusdi, Sabtu (9/10).
Ancaman itu akan dilakukan apabila hingga Senin (9/10) tidak ada seorang pejabat baik pejabat kota maupun provinsi yang datang ke lokasi. Kerusakan jalan yang semakin parah, membuat warga melakukan hal tersebut.
Setio (45) warga RT 32 mengatakan, rencana awalnya warga akan melakukan aksi pemblokiran jalan pada Minggu (10/10) secara bersama-sama. Namun, setelah mengadakan pertemuan warga setempat dengan ketua RT, rencana awal diundur menjadi Senin.
Menurut Setio, warga sudah bosan dengan kondisi jalan ditempat mereka. Warga mengaku bahwa yang menjadi penyebab rusaknya jalan adalah karena truk pengangkut batubara yang melintas dengan beban yang melebihi tonase.
"Mobil truk yang membawa batubara yang jelas membuat kerusakan jalan ini. Kalau mobil-mobil lain kayaknya tidaklah. Buktinya setiap mobil yang terbalik, pasti mobil angkutan batubara," kata warga RT 32 yang mengaku usahanya menjadi sepi akibat parahnya kondisi jalan di depan rumahnya.
Rusdi (38) warga setempat, mengaku selama tiga puluh tahun tinggal di daerah Lingkar selatan, kerusakan jalan yang paling parah adalah saat ini. Menurutnya, selama ini kerusakan jalan yang paling parah adalah dalam tiga bulan terakhir.
Selain mengganggu aktivitas warga kata Rusdi, juga membuat usaha warga yang berada di kawasan jalan lingkar selatan, menjadi sepi. Karena, orang tidak ingin melintas di jalan yang kondisinya sangat parah.
"Jangankan pakai motor, jalan kaki saja saya malas. Karena, yang dilewati itu kubangan. Coba lihat jalan yang di depan rumah saya ini, kan tidak bisa dilalui lagi. Kalau sudah hujan, sudah jelas malas lewat sini," ujar Rusdi, Sabtu (9/10).
*Sumber:tribunjambi.com
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)