Multi-miliuner Yahudi, George Soros, memberikan bantuan sebesar US$ 1 juta untuk kampanye legalisasi mariyuana atau ganja di negara bagian California, Amerika Serikat (AS) Selasa 26 Oktober 2010. Ini bukan kali pertama Soros mendukung kampanye itu.
Pada 1990, Soros - pengusaha investasi yang dituding mantan PM Malaysia, Mahathir Mohamad, sebagai pemicu krisis keuangan Asia 1997-98, bahkan menyumbang US$ 3 juta sebagai dukungan terhadap legalisasi mariyuana di suatu wilayah di AS. Namun, saat itu, Soros hanya mendukung legalisasi penggunaan mariyuana untuk keperluan medis.
Kampanye legalisasi mariyuana kali ini untuk mendesak pemerintah California agar mengizinkan seseorang di atas 21 tahun untuk menanam dan memiliki mariyuana sampai seberat satu ons. Jika permintaan ini dikabulkan, maka pemerintah California juga berhak menarik pajak atas produk mariyuana yang terjual.
“Undang-undang dan pemberian pajak atas mariyuana juga akan menghemat pajak rakyat hingga miliaran dollar pada sektor penegakan hukum, dan menyumbangkan pemasukan miliaran dolar setiap tahunnya,” ujar Soros seperti dilansir dari laman harian Wall Street Journal.
Dia juga mengatakan bahwa legalisasi mariyuana dapat mengurangi tingkat kejahatan yang berhubungan dengan penjualan obat-obatan terlarang. Hal ini, menurut soros, juga dapat mengurangi tingkat rasisme, mengingat kecenderungan perdagangan obat dilakukan kebanyakan oleh warga kulit hitam.
Soros mengatakan bahwa dana pemerintah untuk melakukan pemberantasan mariyuana lebih baik dialokasikan untuk pendidikan dan sosialisasi untuk menghindari para remaja dari mariyuana dan obat-obatan terlarang lainnya.
Sejak tahun 1995, Soros telah menyumbangkan dana sebesar US$75 juta pada reformasi kebijakan yang menyangkut obat-obatan, berdasarkan Ethan Nadelmann dari Aliansi Kebijakan Obat-obatan. Nadellman yang merupakan penasihat Soros pada masalah kebijakan obat, mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya Soros menyumbangkan uangnya untuk legalisasi mariyuana.
Pada 1990, Soros - pengusaha investasi yang dituding mantan PM Malaysia, Mahathir Mohamad, sebagai pemicu krisis keuangan Asia 1997-98, bahkan menyumbang US$ 3 juta sebagai dukungan terhadap legalisasi mariyuana di suatu wilayah di AS. Namun, saat itu, Soros hanya mendukung legalisasi penggunaan mariyuana untuk keperluan medis.
Kampanye legalisasi mariyuana kali ini untuk mendesak pemerintah California agar mengizinkan seseorang di atas 21 tahun untuk menanam dan memiliki mariyuana sampai seberat satu ons. Jika permintaan ini dikabulkan, maka pemerintah California juga berhak menarik pajak atas produk mariyuana yang terjual.
“Undang-undang dan pemberian pajak atas mariyuana juga akan menghemat pajak rakyat hingga miliaran dollar pada sektor penegakan hukum, dan menyumbangkan pemasukan miliaran dolar setiap tahunnya,” ujar Soros seperti dilansir dari laman harian Wall Street Journal.
Dia juga mengatakan bahwa legalisasi mariyuana dapat mengurangi tingkat kejahatan yang berhubungan dengan penjualan obat-obatan terlarang. Hal ini, menurut soros, juga dapat mengurangi tingkat rasisme, mengingat kecenderungan perdagangan obat dilakukan kebanyakan oleh warga kulit hitam.
Soros mengatakan bahwa dana pemerintah untuk melakukan pemberantasan mariyuana lebih baik dialokasikan untuk pendidikan dan sosialisasi untuk menghindari para remaja dari mariyuana dan obat-obatan terlarang lainnya.
Sejak tahun 1995, Soros telah menyumbangkan dana sebesar US$75 juta pada reformasi kebijakan yang menyangkut obat-obatan, berdasarkan Ethan Nadelmann dari Aliansi Kebijakan Obat-obatan. Nadellman yang merupakan penasihat Soros pada masalah kebijakan obat, mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya Soros menyumbangkan uangnya untuk legalisasi mariyuana.
*Sumber:vivanews.com
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)