Pemerintah Amerika Serikat mengeluarkan peringatan resmi pada warga AS untuk meningkatkan kewaspadaan dan lebih berhati-hati jika melakukan perjalanan ke daratan Eropa.
Pasalnya, baik pemerintah AS maupun Eropa mengaku baru saja mendapat ancaman teror dari Al-Qaeda. Hal ini tentu saja berdampak buruk terutama bagi wisata, bisnis, dan diplomasi Eropa. Wisatawan asing akan berkurang drastis jika mengetahui akan terjadi serangan teror di sana.
Departemen Luar Negri AS akan mengeluarkan travel alert ke Eropa mulai Minggu pagi. "Kami juga mengimbau agar warga AS yang berada di Eropa tetap waspada. Ancaman ini bukan rekayasa," ucap pejabat AS yang enggan disebutkan identitasnya itu pada AP, Minggu 3 Oktober 2010.
"Ini bukan kali pertama kami menerima ancaman. Keluarnya peringatan ini merupakan hasil kumulatif dari informasi-informasi yang kami terima dalam jangka waktu yang cukup lama," cetus pejabat senior itu.
Juru bicara Departemen Luar Negri, P.J Crowley menolak untuk berkomentar banyak. "Kami fokus pada ancaman Al-Qaeda demi kepentingan AS dan mengambil langkah tepat untuk melindungi warga AS di manapun," ucapnya.
Pemerintah Eropa dan AS hingga kini belum dapat mengidentifikasi siapa yang menjadi target para teroris dan apa pertimbangannya. Menurutnya, keterangan yang diterima hanya sebatas terpercaya, tapi tidak terlalu spesifik.
Para pejabat hanya mengkhawatirkan serangan teror terjadi di tempat publik yang menjadi pusat keramaian, seperti serangan tembakan yang terjadi di Mumbai-India dua tahun silam.
Intelijen resmi berkesimpulan sementara bahwa Osama bin Laden menjadi biang kerok sekaligus "otak" dari seluruh serangan teror yang terjadi di beberapa kota di Eropa beberapa tahun terakhir. Jika itu benar, serangan kali ini akan menjadi modus operandi terbesar Osama selain serangan 7/11.
Pasalnya, baik pemerintah AS maupun Eropa mengaku baru saja mendapat ancaman teror dari Al-Qaeda. Hal ini tentu saja berdampak buruk terutama bagi wisata, bisnis, dan diplomasi Eropa. Wisatawan asing akan berkurang drastis jika mengetahui akan terjadi serangan teror di sana.
Departemen Luar Negri AS akan mengeluarkan travel alert ke Eropa mulai Minggu pagi. "Kami juga mengimbau agar warga AS yang berada di Eropa tetap waspada. Ancaman ini bukan rekayasa," ucap pejabat AS yang enggan disebutkan identitasnya itu pada AP, Minggu 3 Oktober 2010.
"Ini bukan kali pertama kami menerima ancaman. Keluarnya peringatan ini merupakan hasil kumulatif dari informasi-informasi yang kami terima dalam jangka waktu yang cukup lama," cetus pejabat senior itu.
Juru bicara Departemen Luar Negri, P.J Crowley menolak untuk berkomentar banyak. "Kami fokus pada ancaman Al-Qaeda demi kepentingan AS dan mengambil langkah tepat untuk melindungi warga AS di manapun," ucapnya.
Pemerintah Eropa dan AS hingga kini belum dapat mengidentifikasi siapa yang menjadi target para teroris dan apa pertimbangannya. Menurutnya, keterangan yang diterima hanya sebatas terpercaya, tapi tidak terlalu spesifik.
Para pejabat hanya mengkhawatirkan serangan teror terjadi di tempat publik yang menjadi pusat keramaian, seperti serangan tembakan yang terjadi di Mumbai-India dua tahun silam.
Intelijen resmi berkesimpulan sementara bahwa Osama bin Laden menjadi biang kerok sekaligus "otak" dari seluruh serangan teror yang terjadi di beberapa kota di Eropa beberapa tahun terakhir. Jika itu benar, serangan kali ini akan menjadi modus operandi terbesar Osama selain serangan 7/11.
*Sumber:www.vivanews.com
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)