Masyarakat Jambi dan para pengguna jalan harus bersabar bila melewati Jalan Lingkar Selatan. Jalan tersebut memang masih rusak, lantaran perbaikan jalan itu molor lagi. Setelah hampir satu bulan, rencana awal pembangunan pada Agustus kemarin harus menunggu tambahan waktu.
Sampai saat ini belum ada pemenang tender yang kemudian ditunjuk sebagai pelaksana proyek yang rencananya menggunakan dana dari Asian Development Bank (ADB). Proses tender saat ini baru sampai tahapan pengajuan nama- nama, ini menjadikan dana belum bisa turun karena pemenang tender belum ditetapkan.
"Bank dunia punya aturannya sendiri, ditetapkan pemenang tender dulu baru turun," kata Effendi Hatta, Ketua DPRD Provinsi Jambi, Senin (27/9).
Dana dari bank dunia untuk proyek dengan nilai sekitar Rp 90 miliar ini menurut Effendi tidak dapat turun langsung. Karena merupakan dana hibah dari luar negeri maka turunnya harus melewati departemen yang bersangkutan.
Gubernur Hasan Basri Agus ketika ditanya mengenai molornya proyek pembangunan jalan ini mengatakan kalau hal ini adalah masalah pemerintah pusat dan bukan merupakan masalah pemerintah provinsi. Ditambahkannya, kalau saat ini hanya nunggu "nol" nya saja kemudian dana ADB akan turun. "Kita harap proyek jalan lingkar bulan ini dimulai," ujar HBA.
Akibat belum turunnya dana yang disebutkan dalam bentuk hibah ini dirinya kemudian mengatakan targetnya minimal tahun 2011 dimulai pengerjaannya.
Anggota Komisi III, AR Syahbandar ditanya masalah ini mengatakan Dinas Pekerjaan Umum seharusnya jujur saja kepada dewan mengapa waktu sudah molor. "Dewan aja belum tahun masalah ini PU seharusnya serius kasih tahu," tambahnya.
Pelaksana Tugas Dinas PU Provinsi Jambi Djunaedi Ces menegaku tidak mengetahui secara persis. Dijelaskannya pada prosesnya panitia langsung melakukan kontak ke Dirjen Bina Marga Jakarta. "Masalah itu yang tahu panitia, saya sebagai pelaksana tugas saja di sini," ujarnya.
Mengenai kemungkinan diadakannya tender ulang, Djunaedi mengatakan bisa saja dilakukan tender ulang setelah World Bank menyarankan mengadakan evaluasi ulang. Selain itu, dijelaskannya, Dirjen juga menyuruh panitia untuk mengadakan evaluasi ulang karena usulan yang diajukan panitia tidak sesuai.
Pantauan Tribun Jalan Lingkar Selatan masih tetap dalam kondisi yang memprihatinkan. Terdapat banyak lubang dengan ukuran besar, sedang maupun kecil yang dilintasi kendaraan. Kendaraan yang melewati jalan sepanjang 22 kilometer tersebut terpaksa harus berkelok ke kanan-kiri untuk menghindari lubang.
Sampai saat ini belum ada pemenang tender yang kemudian ditunjuk sebagai pelaksana proyek yang rencananya menggunakan dana dari Asian Development Bank (ADB). Proses tender saat ini baru sampai tahapan pengajuan nama- nama, ini menjadikan dana belum bisa turun karena pemenang tender belum ditetapkan.
"Bank dunia punya aturannya sendiri, ditetapkan pemenang tender dulu baru turun," kata Effendi Hatta, Ketua DPRD Provinsi Jambi, Senin (27/9).
Dana dari bank dunia untuk proyek dengan nilai sekitar Rp 90 miliar ini menurut Effendi tidak dapat turun langsung. Karena merupakan dana hibah dari luar negeri maka turunnya harus melewati departemen yang bersangkutan.
Gubernur Hasan Basri Agus ketika ditanya mengenai molornya proyek pembangunan jalan ini mengatakan kalau hal ini adalah masalah pemerintah pusat dan bukan merupakan masalah pemerintah provinsi. Ditambahkannya, kalau saat ini hanya nunggu "nol" nya saja kemudian dana ADB akan turun. "Kita harap proyek jalan lingkar bulan ini dimulai," ujar HBA.
Akibat belum turunnya dana yang disebutkan dalam bentuk hibah ini dirinya kemudian mengatakan targetnya minimal tahun 2011 dimulai pengerjaannya.
Anggota Komisi III, AR Syahbandar ditanya masalah ini mengatakan Dinas Pekerjaan Umum seharusnya jujur saja kepada dewan mengapa waktu sudah molor. "Dewan aja belum tahun masalah ini PU seharusnya serius kasih tahu," tambahnya.
Pelaksana Tugas Dinas PU Provinsi Jambi Djunaedi Ces menegaku tidak mengetahui secara persis. Dijelaskannya pada prosesnya panitia langsung melakukan kontak ke Dirjen Bina Marga Jakarta. "Masalah itu yang tahu panitia, saya sebagai pelaksana tugas saja di sini," ujarnya.
Mengenai kemungkinan diadakannya tender ulang, Djunaedi mengatakan bisa saja dilakukan tender ulang setelah World Bank menyarankan mengadakan evaluasi ulang. Selain itu, dijelaskannya, Dirjen juga menyuruh panitia untuk mengadakan evaluasi ulang karena usulan yang diajukan panitia tidak sesuai.
Pantauan Tribun Jalan Lingkar Selatan masih tetap dalam kondisi yang memprihatinkan. Terdapat banyak lubang dengan ukuran besar, sedang maupun kecil yang dilintasi kendaraan. Kendaraan yang melewati jalan sepanjang 22 kilometer tersebut terpaksa harus berkelok ke kanan-kiri untuk menghindari lubang.
*Sumber:www.tribunjambi.com
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)