Ini peringatan bagi warga pendatang. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Jambi akan melakukan operasi yustisi, untuk menertibkan warga dari daerah lainnya yang masuk ke Kota Jambi tanpa alasan jelas dan indentitas diri.
Menurut, Kepala Kantor Satpol PP Kota Jambi, Sabriyanto, pihaknya akan melakukan operasi yustisi dalam beberapa hari ke depan. Karena, disinyalir pasca Lebaran 2010 banyak pendatang yang tinggal di wilayah Kota Jambi.
"Razia yustisi dilakukan beberapa waktu dekat untuk menertibkan pendatang yang tidak jelas," ujarnya, Kamis (23/9).
Katanya, para pendatang yang tinggal di Kota Jambi harus mempunyai alasan yang jelas. Mereka juga harus mempunyai identitas diri sebagai syarat mutlak untuk tinggal di daerah lainnya. Tak hanya itu, orang yang membawa para pendatang tersebut juga harus bertanggung jawab.
Selain, operasi yustizi, pihaknya akan melakukan razia pada tempat-tempat hiburan di Kota Jambi seperti karaoke dan panti pijat. Berdasarkan data, panti pijat yang tercatat dan mempunyai izin lengkap berjumlah sekitar 30 buah.
Sementara panti pijat lainnya, izinnya tidak lengkap secara administrasi seperti Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), izin operasional. "Yang tercatat hanya 30 buah, yang lainnya tidak lengkap izinnya. Misalnya mempunyai SIUP tapi tidak punya izin operasional," kata Sabriyanto.
Menurut, Kepala Kantor Satpol PP Kota Jambi, Sabriyanto, pihaknya akan melakukan operasi yustisi dalam beberapa hari ke depan. Karena, disinyalir pasca Lebaran 2010 banyak pendatang yang tinggal di wilayah Kota Jambi.
"Razia yustisi dilakukan beberapa waktu dekat untuk menertibkan pendatang yang tidak jelas," ujarnya, Kamis (23/9).
Katanya, para pendatang yang tinggal di Kota Jambi harus mempunyai alasan yang jelas. Mereka juga harus mempunyai identitas diri sebagai syarat mutlak untuk tinggal di daerah lainnya. Tak hanya itu, orang yang membawa para pendatang tersebut juga harus bertanggung jawab.
Selain, operasi yustizi, pihaknya akan melakukan razia pada tempat-tempat hiburan di Kota Jambi seperti karaoke dan panti pijat. Berdasarkan data, panti pijat yang tercatat dan mempunyai izin lengkap berjumlah sekitar 30 buah.
Sementara panti pijat lainnya, izinnya tidak lengkap secara administrasi seperti Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), izin operasional. "Yang tercatat hanya 30 buah, yang lainnya tidak lengkap izinnya. Misalnya mempunyai SIUP tapi tidak punya izin operasional," kata Sabriyanto.
*Sumber:www.tribunjambi.com
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)