Geert Wilders sewot kepada Dubes RI untuk Belanda Junus Effendie Habibie.
Pemimpin Partai untuk Kebebasan (PVV) di Parlemen Belanda ini merasa tidak senang dengan komentar Junus Effendi di media mass setempat yang mengatakan, para pemilih Wilders mungkin menderita psikosis ketakutan.
Dua tahun lalu Wilders menyutradai film "Fitna" yang berisi berbagai adegan yang memprovokasi umat Muslim, antara lain adegan probekan Al Quran.
Dalam wawancara dengan surat kabar Het Financieele Dagblad, Dubes RI "sangat meragukan" kunjungan kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Belanda Oktober mendatang, jika PVV termasuk kabinet baru.
"Presiden jelas tidak datang ke sini jika kabinet termasuk orang yang menyebut Islam agama terbelakang," kata Habibie.
"Para pemilih Wilders mungkin menderita psikosis ketakutan," tambahnya.
Habibie juga menanggapi ungkapan Wilders yang sering menghina Islam.
"Apalagi kalau Wilders memaki-maki Islam, memaki-maki Indonesia. Kok dia boleh memaki Islam? Saya kan boleh mengatakan tersinggung. Kita sebagai orang Islam tersinggung kalau kita dibilang achterlijk (terbelakang red.) dan segala macam."
Rupanya ucapan Effendi Habibie ini bikin 'gerah' Wilders. Dia minta Menlu demisioner Maxime Verhagen menegur sang Duta Besar.
Kepada Radio Nederland, Dubes Junus Habibie menekankan bahwa dirinya tidak mau mencampuri urusan interen Belanda.
"Saya bilang pemerintah saya tidak mau mencampuri urusan dalam negeri Belanda. Itu yang pertama."
Selain itu Habibie juga menyatakan bahwa kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang dijadwalkan 6 sampai dengan 9 Oktober atas undangan Ratu Belanda.
"Presiden saya diundang oleh Ratu (Belanda) untuk datang dan ia menyatakan akan datang. Memang kalau, pemerintah Belanda banyak dipengaruhi oleh Wilders, presiden saya akan datang tetapi tidak nyaman. Karena dia datang buat Ratu."
*Sumber:www.rakyatmerdeka.co.id
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)