Sebanyak dua kelurahan dan satu desa porakporanda diterjang angin puting beliung. Bencana yang berlangsung selama 15 menit, merobohkan rumah warga di Kelurahan Tanjung Solok, Kelurahan Kampung Laut dan Desa Majelis Hidayah Kecamatan Kuala Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Jemaat Salat Tarawih pun berhamburan keluar dari mesjid menyelamatkan diri. Warga kesulitan menyelamatkan anggota keluarnya, menyusul padamnya aliran listrik. Peralatan elektronik dibiarkan tercebur ke laut.Sebagian besar rumah yang ambruk merupakan rumah panggung yang terbuat dari kayu.
Kapolsek Kuala Jambi Iptu Rudi Hambali, Kamis (26/8) mengatakan peristiwa yang terjadi Rabu (25/8) malam tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Hanya saja, terdapat warga yang cedera ringan."Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut, dan sejauh ini kondisi sudah pulih kembali," jelas Rudi.
Katanya, peristiwa berlangsung begitu cepat. Angin yang datang dari hulu menuju hilir menyebabkan hantaman angin begitu kencang. Bahkan, salat tarawih bubar karena warga berlarian menyelamatkan diri.
"Kurang lebih sekitar 15 menit kejadian itu, makanya rumah sampai roboh, apalagi terbuat dari kayu," kata pria berkulit putih ini.
Kendati warga kehilangan tempat tinggal, hingga saat ini pemerintah daerah belum memberikan bantuan. Hanya saja, Kamis pagi, pemerintah daerah melalui Wakil Bupati Tanjabtim, M Juber telah mengunjungi lokasi. "Bantuan dari Pemkab belum ada, hanya dari Mapolres berupa seng, dan nanti akan diberikan lagi," katanya.
Data yang dihimpun Tribun dari Camat Kuala Jambi, hingga hari ini, terdapat lima rumah rusak berat yang berlokasi di Kelurahan Tanjung Solok. Satu rumah rusak berat yang berlokasi di kelurahan Kampung Laut, sisanya mengalami rusak ringan dan sedang.
Camat Kuala Jambi, Drs Pertadi mengatakan, dari tiga lokasi yang terkena musibah, paling parah berada di wilayah Tanjung Solok. Di daerah ini terdapat 5 rumah warga rusak berat, 23 rumah warga rusak sedang, 49 rumah warga mengalami rusak ringan.
"Semua sudah kami data, dan yang paling parah di kelurahan Tanjung Solok. Data akan kami serahkan kepada bapak Bupati," katanya sembari mengatakan kerugian ditaksir ratusan juta rupiah.
Terpan angin yang begitu kencang yang berlangsung sekitar 15 menit menyebabkan atap rumah beterbangan, bahkan roboh. Seperti yang terjadi di RT 8 Kelurahan Tanjung Solok. Rumah yang diketahui milik Hunsa (68) bagian belakang atap rumah hilang dihempas angin.
Begitupun rumah tetangganya, Nurdin.
Bagian belakang rumah Hunsa miring. Akibatnya, sejumlah peralatan rumah tangga, seperti TV, kipas angin, piring, dan peralatan lainnya terhempas ke tanah.
Selain di RT 8, kondisi serupa juga terjadi pada dermaga yang berda di Desa Majelis Hidayah. Dermaga yang terbuat dari kayu tersebut, atapnya juga tidak luput dari hempasan angin yang berlangsung sekitar pukul 21.00 WIB.
Pantauan di lokasi kemarin, warga yang rumahnya mengalami kerusakan terlihat sibuk memperbaiki. Selain itu warga juga berupaya mengevakuasi barang‑barang yang berserakan hingga ke kolong rumah. Sementara, warga yang rumahnya rusak berat mengungsi ke rumah tetangga dan keluarga.
Menurut Husna, sebelum angin menghantam kediamannya, dirinya telah menginstruksikan kepada anggota keluarga untuk keluar rumah. Antisipasi ini mengingat saat itu kondisi hujan disertai petir.
Ayah delapan anak ini mengharapkan agar pemerintah segera memberi bantuan, mengingat kondisi rumah tidak memungkinkan untuk dihuni lagi. "Memang Wabup telah datang, tapi hanya melihat‑lihat, dan tidak memberi bantuan," ujarnya.
Kabag Humas Pemkab Tanjabtim, Drs Hadi Firdaus mengatakan kemungkinan besok (hari ini,red) Bupati Tanjabtim, Abdullah Hich akan meninjau korban ke lokasi."Pak Bupati menjenguk hari ini dan sekalian akan memberikan bantuan," ujarnya.
Jemaat Salat Tarawih pun berhamburan keluar dari mesjid menyelamatkan diri. Warga kesulitan menyelamatkan anggota keluarnya, menyusul padamnya aliran listrik. Peralatan elektronik dibiarkan tercebur ke laut.Sebagian besar rumah yang ambruk merupakan rumah panggung yang terbuat dari kayu.
Kapolsek Kuala Jambi Iptu Rudi Hambali, Kamis (26/8) mengatakan peristiwa yang terjadi Rabu (25/8) malam tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Hanya saja, terdapat warga yang cedera ringan."Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut, dan sejauh ini kondisi sudah pulih kembali," jelas Rudi.
Katanya, peristiwa berlangsung begitu cepat. Angin yang datang dari hulu menuju hilir menyebabkan hantaman angin begitu kencang. Bahkan, salat tarawih bubar karena warga berlarian menyelamatkan diri.
"Kurang lebih sekitar 15 menit kejadian itu, makanya rumah sampai roboh, apalagi terbuat dari kayu," kata pria berkulit putih ini.
Kendati warga kehilangan tempat tinggal, hingga saat ini pemerintah daerah belum memberikan bantuan. Hanya saja, Kamis pagi, pemerintah daerah melalui Wakil Bupati Tanjabtim, M Juber telah mengunjungi lokasi. "Bantuan dari Pemkab belum ada, hanya dari Mapolres berupa seng, dan nanti akan diberikan lagi," katanya.
Data yang dihimpun Tribun dari Camat Kuala Jambi, hingga hari ini, terdapat lima rumah rusak berat yang berlokasi di Kelurahan Tanjung Solok. Satu rumah rusak berat yang berlokasi di kelurahan Kampung Laut, sisanya mengalami rusak ringan dan sedang.
Camat Kuala Jambi, Drs Pertadi mengatakan, dari tiga lokasi yang terkena musibah, paling parah berada di wilayah Tanjung Solok. Di daerah ini terdapat 5 rumah warga rusak berat, 23 rumah warga rusak sedang, 49 rumah warga mengalami rusak ringan.
"Semua sudah kami data, dan yang paling parah di kelurahan Tanjung Solok. Data akan kami serahkan kepada bapak Bupati," katanya sembari mengatakan kerugian ditaksir ratusan juta rupiah.
Terpan angin yang begitu kencang yang berlangsung sekitar 15 menit menyebabkan atap rumah beterbangan, bahkan roboh. Seperti yang terjadi di RT 8 Kelurahan Tanjung Solok. Rumah yang diketahui milik Hunsa (68) bagian belakang atap rumah hilang dihempas angin.
Begitupun rumah tetangganya, Nurdin.
Bagian belakang rumah Hunsa miring. Akibatnya, sejumlah peralatan rumah tangga, seperti TV, kipas angin, piring, dan peralatan lainnya terhempas ke tanah.
Selain di RT 8, kondisi serupa juga terjadi pada dermaga yang berda di Desa Majelis Hidayah. Dermaga yang terbuat dari kayu tersebut, atapnya juga tidak luput dari hempasan angin yang berlangsung sekitar pukul 21.00 WIB.
Pantauan di lokasi kemarin, warga yang rumahnya mengalami kerusakan terlihat sibuk memperbaiki. Selain itu warga juga berupaya mengevakuasi barang‑barang yang berserakan hingga ke kolong rumah. Sementara, warga yang rumahnya rusak berat mengungsi ke rumah tetangga dan keluarga.
Menurut Husna, sebelum angin menghantam kediamannya, dirinya telah menginstruksikan kepada anggota keluarga untuk keluar rumah. Antisipasi ini mengingat saat itu kondisi hujan disertai petir.
Ayah delapan anak ini mengharapkan agar pemerintah segera memberi bantuan, mengingat kondisi rumah tidak memungkinkan untuk dihuni lagi. "Memang Wabup telah datang, tapi hanya melihat‑lihat, dan tidak memberi bantuan," ujarnya.
Kabag Humas Pemkab Tanjabtim, Drs Hadi Firdaus mengatakan kemungkinan besok (hari ini,red) Bupati Tanjabtim, Abdullah Hich akan meninjau korban ke lokasi."Pak Bupati menjenguk hari ini dan sekalian akan memberikan bantuan," ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)