INTERNASIONAL - Jepang Memprotes Pesawat Pengebom Rusia


Menteri luar negeri Jepang yang baru, Koichiro Gemba, Jumat (9/9/2011), mendesak Rusia menghentikan semua aktivitas militer yang "provokatif", setelah sehari sebelumnya dua pesawat pengebom strategis Rusia dikabarkan terbang mendekati wilayah kepulauan utama Jepang.


Gemba menelepon Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov untuk menyatakan keprihatinan Jepang dan mempertanyakan niat Rusia menerbangkan dua pesawat pengebom strategis Tupolev Tu-95MS di dekat wilayah teritorial Jepang, Kamis (8/9/2011). "Penerbangan hari Kamis itu telah membangkitkan kecurigaan di kalangan rakyat Jepang akan tujuan penerbangan itu," kata Gemba dalam konferensi pers seusai menelepon Lavrov.

Jepang dan Rusia masih terlibat sengketa teritorial terkait wilayah Kepuluan Kuril yang direbut pasukan Uni Soviet pada 1945 dan diduduki Rusia sampai saat ini. Konflik ini memanas setelah November tahun lalu Presiden Rusia Dmitry Medvedev menjadi Presiden Rusia pertama yang mengunjungi wilayah sengketa tersebut dan memicu protes keras dari Jepang.

Gemba mengungkapkan, Lavrov berkilah dua pesawat pengebom Rusia itu tidak melanggar hukum internasional karena tidak memasuki wilayah udara Jepang. Lavrov juga mengatakan bersedia memberikan informasi apa pun terkait penerbangan Tu-95MS itu kepada Jepang.

Tupolev Tu-95MS adalah pesawat pengebom strategis Rusia yang mampu membawa rudal berhulu ledak konvensional maupun nuklir. Pesawat bermesin baling-baling ini dijuluki "Bear-H" oleh pihak Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). 

*kompas.com

0 komentar:

Posting Komentar

free comment,but not spam :)