INTERNASIONAL - Meski Ada Peringatan, Filipina Selatan Rayakan Akhir Ramadhan dengan Tembakan


Meski berulang kali diimbau polisi dan aparat militer serta para pemimpin agama Islam agar pemilik senjata api tidak melepaskan tembakan pada akhir bulan puasa, ledakan pistol bergema di kota dan provinsi Maguindanao pada saat umat Muslim menyambut Idul Fitri, Selasa (29/8).

Idul Fitri menandai akhir bulan puasa di kalangan umat Islam di seluruh dunia. Tembakan senapan, termasuk dari senapan mesin, terdengar sejak pukul 04.00 dinihari waktu setempat, saat makan sahur terakhir.

Pada awal pukul 18.00 sore waktus setempat, ketika para pemimpin agama Islam mengumumkan hilal, letupan senjata api terdengar lagi. Sebelum fajar, Selasa (29/8), tembakan senjata api lebih banyak terdengar dan bersahut-sahutan. Pengecekan pada rumah-rumah sakit pemerintah menunjukkan tidak ada orang yang bergegas ke sana karena cedera oleh peluru nyasar, dibandingkan dengan perayaan Idul Fitri sebelumnya.

Pemilik senjata api Muslim biasanya membawa senjata mereka untuk merayakan akhir bulan puasa. "Menembakkan senjata bukan merupakan bagian dari perayaan, itu berbahaya karena anda mungkin melukai orang lain," kata Ustadz Jaafar Ali, anggota Majelis Ulama Nasional Filipina.

Ia justru mendesak pemilik senjata agar menyumbangkan uang yang mereka gunakan membeli peluru untuk saudara-saudara Muslim yang miskin.

Direktur Kepolisian Cotabato City, Inspektur Senior Roberto Badian, mengatakan persediaan amunisi untuk tiap petugas polisi Muslim sekarang akan menentukan apakah mereka menembakkan senjata mereka atau tidak saat merayakan akhir Ramadhan.

Di dalam kompleks Daerah Otonomi Muslim Mindanao (ARMM), Sekretaris Eksekutif, Naguib Sinarimo, memimpin ribuan Muslim yang berpuasa selama sebulan untuk shalat Idul Fitri diikuti dengan sarapan daging sapi panggang.

Di seluruh wilayah Muslim, tidak ada laporan kekerasan terkait Idul Fitri. Menurut Direktur Kepolisian wilayah ARMM, Inspektur Kepala Bienvenido Latag, ARMM terdiri dari Provinsi Maguindanao, Lanao del Sur, Basilan, Sulu dan Tawi-Tawi. Di Maguindanao, Divisi Infanteri Enam mengatakan perayaan Idul Fitri meriah dan tidak ada laporan kekerasan di wilayah yurisdiksinya.


*republika.co.id

0 komentar:

Posting Komentar

free comment,but not spam :)