Kasus penyelesaian sengketa lahan antara petani Senyerang, Tanjab Barat, dengan PT Wira Karya Sakti (WKS) agaknya bakal kembali meruncing. Pasalnya, hingga hari terakhir bulan Januari, sengketa itu tidak ada solusinya.
Warga Senyerang kabarnya akan menggelar aksi menyusul belum terealisasinya tuntutan mereka. Kapal-kapal milik PT WKS dan PT Lontar Papyrus, dua anak perusahaan Sinar Mas Group, akan dihadang lagi.
Seorang warga Senyerang, Sugeng, mengungkapkan, warga kini sudah memasang spanduk sebagai persiapan aksi dalam waktu dekat. Bila penyelesaian tetap saja tidak ada, terpaksa warga memblokade sungai.
Sugeng belum tahu pasti kemungkinan warga menduduki lahan. Rencana baru sebatas penutupan jalur sungai seperti yang dilakukan beberapa waktu lalu.
“Dalam pertemuan dengan pemerintah provinsi dan Tim-9 dinyatakan awal Januari ini permasalahan lahan itu sudah selesai. Tapi sekarang sudah bulan Februari belum ada kabar juga,” tandas pria bertubuh kekar itu.
Tim Advokasi Persatuan Petani Jambi (PPJ), Tawaf Ali, mengaku mendengar rencana aksi yang akan dilakukan warga Senyerang jika tidak ada penyelesaian.
Pada aksi sebelumnya, November 2010, warga Senyerang memblokade sungai yang biasa dilalui kapal-kapal untuk keluar masuk PT Lontar dan PT WKS di Tebing Tinggi. Alhasil kapal-kapal itu tidak bisa melintas. Aksi yang menelan nyawa warga, Ahmad Adam, berujung lahirnya lima poin kesepakatan.
(infojambi.com/DOD)
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)