Dinas Kesehatan Tanjung Jabung Barat akan menempatkan para kader gizi di seluruh wilayah. Hal ini untuk mengantisipasi dan menemukan penderita gizi buruk. Kepala Dinas Kesehatan Tanjung Jabung Barat melalui Kepala Bidang PKM, Halimah kepada Tribun, Senin (7/2) mengatakan, peran kader gizi sangat penting untuk menanggulangi masalah penyakit gizi buruk.
Para kader gizi terus melakukan pemantauan dan pemulihan kondisi penderita gizi buruk di wilayahnya masing-masing.
"Setiap kecamatan akan ditempatkan kader gizi yang bertugas menemukan penderita gizi buruk," katanya.
Menurutnya, sepanjang tahun 2010 terdapat tiga kasus penderita gizi buruk yang berhasil ditemukan dan ditangani. Penderita gizi buruk tersebut terdapat di Kecamatan Merlung, Kuala Betara. Satu di antaranya dirujuk ke RS Budi Graha, Jambi, karena kondisinya semakin memprihatinkan.
Ketiga penderita gizi buruk tersebut memerlukan waktu yang cukup lama untuk memulihkan kondisi tubuhnya karena mempunyai penyakit lainnya seperti pnemonia brone dan gejala jantung sehingga harus secara rutin dilakukan penambahan makanan yang mempunyai asupan gizi tinggi.
"Sebenarnya semua penderita tidak murni penderita kasus gizi buruk. Mereka punyai penyakit bawaan sehingga lama untuk memulihkan kondisinya," ucap Halimah.
Idealnya, penderita gizi buruk memerlukan waktu sekitar 90 hari untuk memulihkan kondisi tubuhnya. Pihaknya selalu memberikan makanan tambahan yang mempunyai asupan gizi tinggi seperti biskuit dan susu. Bahkan, saat di posyandu, para kader gizi melakukan monitor dan memeriksa perkembangan tubuh penderita.
Mayoritas penderita gizi buruk, lanjutnya, adalah para pendatang yang berpindah-pindah tempat tinggal. Sehingga, pihaknya kesulitan untuk melakukan pemantauan dan pemeriksaan pada anak- anak yang terindikasi.
Pihaknya juga mengimbau, apabila ditemukan balita yang mempunyai gejala penyakit gizi buruk, maka segera diperiksakan ke puskesmas terdekat. Peran serta masyarakat dalam menemukan penderita gizi buruk di Tanjung Jabung Barat.
Pihaknya siap menerima laporan kasus penderita gizi buruk dan segera menindaklanjuti dengan turun lapangan.
"Masyarakat harus ikut membantu dalam penanganan gizi buruk di Tanjung Jabung Barat," harapnya.(bon)
Para kader gizi terus melakukan pemantauan dan pemulihan kondisi penderita gizi buruk di wilayahnya masing-masing.
"Setiap kecamatan akan ditempatkan kader gizi yang bertugas menemukan penderita gizi buruk," katanya.
Menurutnya, sepanjang tahun 2010 terdapat tiga kasus penderita gizi buruk yang berhasil ditemukan dan ditangani. Penderita gizi buruk tersebut terdapat di Kecamatan Merlung, Kuala Betara. Satu di antaranya dirujuk ke RS Budi Graha, Jambi, karena kondisinya semakin memprihatinkan.
Ketiga penderita gizi buruk tersebut memerlukan waktu yang cukup lama untuk memulihkan kondisi tubuhnya karena mempunyai penyakit lainnya seperti pnemonia brone dan gejala jantung sehingga harus secara rutin dilakukan penambahan makanan yang mempunyai asupan gizi tinggi.
"Sebenarnya semua penderita tidak murni penderita kasus gizi buruk. Mereka punyai penyakit bawaan sehingga lama untuk memulihkan kondisinya," ucap Halimah.
Idealnya, penderita gizi buruk memerlukan waktu sekitar 90 hari untuk memulihkan kondisi tubuhnya. Pihaknya selalu memberikan makanan tambahan yang mempunyai asupan gizi tinggi seperti biskuit dan susu. Bahkan, saat di posyandu, para kader gizi melakukan monitor dan memeriksa perkembangan tubuh penderita.
Mayoritas penderita gizi buruk, lanjutnya, adalah para pendatang yang berpindah-pindah tempat tinggal. Sehingga, pihaknya kesulitan untuk melakukan pemantauan dan pemeriksaan pada anak- anak yang terindikasi.
Pihaknya juga mengimbau, apabila ditemukan balita yang mempunyai gejala penyakit gizi buruk, maka segera diperiksakan ke puskesmas terdekat. Peran serta masyarakat dalam menemukan penderita gizi buruk di Tanjung Jabung Barat.
Pihaknya siap menerima laporan kasus penderita gizi buruk dan segera menindaklanjuti dengan turun lapangan.
"Masyarakat harus ikut membantu dalam penanganan gizi buruk di Tanjung Jabung Barat," harapnya.(bon)
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)