Kejanggalan mengenai lima suara dukungan yang hilang dari seratus suara sah terhadap bakal calon ketua umum PSSI dan wakil ketua PSSI periode 2011-2015 terkuak. Lima suara yang hilang tersebut ternyata memberikan dukungan kepada Arifin Panigoro sebagai ketua umum dan George Toisutta sebagai wakil ketua umum.
Dalam jumpa pers mengenai bakal calon (balon) ketua umum PSSI yang diumumkan tanpa kesempatan tanya-jawab bagi wartawan di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Minggu (6/2/2011), Sekjen PSSI Nugraha Besoes menjelaskan, dari 100 pemilik suara sah, hanya 95 pemilik suara yang mengajukan balon ketua umum. Dari 95 pemilik suara, Nurdin Halid diusulkan 81 anggota, Goerge Toisutta dicalonkan 12 anggota, dan Nirwan Bakrie yang diusulkan dua anggota.
Lenyapnya lima suara tersebut menjadi sebuah kejanggalan. Lima suara yang hilang tersebut ternyata milik PSSI Nusa Tenggara Barat, Pengprov PSSI Jambi, PS Bungo (Divisi I), PS Sumbawa (Divisi I), dan PS Sumbawa Barat (Divisi I) yang semuanya mencalonkan nama penggagas Liga Primer Indonesia (LPI) Arifin Panigoro sebagai ketua umum dan KSAD Jenderal TNI George Toisutta sebagai wakil ketua umum.
Dengan tidak disebutkan nama Arifin sebagai salah satu balon ketua umum PSSI, maka dia gagal mengajukan diri sebagai calon ketua umum pada kongres pemilihan di Pulau Bintan pada 19 Maret mendatang. Ketua Umum Pengprov NTB Syamsul Lutfi tegas mempertanyakan suara miliknya yang hilang dari tim verifikasi. Syamsul telah menyerahkan formulir dukungan kepada Sekretariat PSSI pada 4 Februari lalu.
"Saya sudah mengirimkan formulir dukungan itu bersama beberapa anggota yang lain yang mendukung Pak Arifin. Inilah yang saya pertanyakan. Ada sesuatu di PSSI itu," ungkap Syamsul saat dihubungi wartawan, Selasa (8/2/2011) malam.
Syamsul juga memastikan bahwa secara sah dia sudah menandatangani surat dukungan itu. "Surat sudah dimasukkan ke PSSI pada 4 Februari dan diterima staf PSSI, Farina, Jumat (4/2/2011) sore. Kami bahkan memiliki bukti tanda terima formulir yang diberikan ke PSSI," beber Syamsul.
Terkait permasalahan ini, anggota tim verifikasi Gusti Randa mengungkapkan, tim masih melakukan seleksi administratif sehingga tidak yakin ada surat dukungan yang hilang. Namun, Gusti tidak menampik bahwa surat dukungan bisa digugurkan oleh bagian Kesekjenan.
"Pengertiannya bukan hilang. Kalau hilang pengertiannya negatif. Ini kan belum kelar verifikasi administratif. Kalau hilang, maka kami minta. Yang kami jaga bukan hilangnya, melainkan sah atau tidaknya dokumen tersebut. Katakan memang diusulkan oleh pengprov, tapi tiba-tiba mungkin tergugurkan oleh Kesekjenan, itu namanya bukan hilang. Mungkin sudah prosedurnya di data sehingga digugurkan. Kalau memang hilang, kami pasti akan meminta back-up formulir pendaftaran ke pengprov.
Kalau memang sudah memasukkan, maka pasti akan tercatat. Nanti kami bikin remark, apakah digugurkan itu karena tanda tangan tidak sesuai atau bagaimana," ucap Gusti.
Gusti menjelaskan, pengprov yang mengaku formulir pencalonannya hilang dianggap PSSI tidak memasukkan nama karena hingga akhir penutupan pencalonan, PSSI mengaku tidak menerima formulir mereka.
"Ketika Sekjen mengirimkan surat yang enam minggu itu, mereka tidak memberikan kembali formulir. Kalau tidak memberikan kembali, itu bisa persoalan teknis. Kalau mereka keberatan, misalnya, bisa kita cek, masalahnya di mana. Apa karena transportasi pengiriman atau apa. Apakah dikirim setelah pendaftaran ditutup? Namun, jika sudah sampai ke kami sebelum waktu tutup, maka sudah tercatat, jadi kami bisa minta back-up," papar Gusti.
Namun, menurut Gusti, sejauh ini belum ada pengprov yang melakukan protes ke PSSI terkait masalah tersebut. "Sejauh ini tidak ada protes," tambahnya.
Lebih lanjut, Gusti tidak memungkiri bahwa calon ketua umum bisa bertambah bila surat dukungan dikirim sebelum penutupan pendaftaran bursa ketua umum pada Minggu (6/2/2011) pukul 00.00 WIB. "Kalau sudah ditutup, mereka bilang sudah dikirim, berarti enggak bisa. Namun, kalau surat tersebut sudah sampai dan ternyata hilang, berarti sudah tercatat dan sudah masuk. Kami bisa minta back-up," tutup Gusti.
*kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)