Amnesti Internasional meminta Pemerintah Indonesia menyelidiki kekerasan antara warga dengan pengikut Ahmadiyah yang menewaskan empat orang dan melukai sejumlah orang lainnya di Pandeglang, Banten, Ahad (6/2). Desakan Amnesti Internasional itu disampaikan Deputi Direktur Asia-Pasifik Amnesti Internasional, Donna Guest, dalam keterangan persnya di London, Selasa (8/2).
"Ini serangan brutal terhadap pengikut Ahmadiyah yang mencerminkan kegagalan Pemerintah Indonesia melindungi penganut agama minoritas dari pelecehan dan serangan para pelaku," kata Donna Guest. Kekerasan terjadi ketika seribu orang yang menggunakan berbagai senjata tajam dan batu menyerang rumah seorang pemimpin kelompok Ahmadiyah di Kecamatan Cikeusik, Pandeglang, Provinsi Banten.
"Polisi Indonesia harus melakukan penyelidikan dengan cepat, menyeluruh dan efektif menjadi kekerasan dan memastikan bahwa mereka yang dicurigai terlibat dituntut di pengadilan yang adil," ujar Donna Guest.
Ahmadiyah adalah sebuah kelompok keagamaan yang menganggap dirinya sebagai bagian dari Islam, meskipun banyak kelompok muslim "mainstream" mengatakan mereka tidak mengikuti sistem kepercayaan agama Islam yang diterima.
Massa mengepung sebuah rumah yang didalamnya terdapat 18 anggota Ahmadiyah tengah berkumpul. Massa menuntut mereka untuk membubarkan diri. Dalam kekerasan itu, tiga anggota Ahmadiyah yang diidentifikasi sebagai Roni, Tarno dan Mulyadi dilaporkan tewas. Sementara satu orang lagi bernama Deden, pada Selasa (8/2), dilaporkan meninggal setelah menjalani perawatan di rumah sakit.
Amnesti Internasional mendokumentasikan banyak kasus intimidasi dan kekerasan terhadap komunitas Ahmadiyah oleh kelompok-kelompok Islam radikal di berbagai daerah di Indonesia. Menurut Donna Guest, intimidasi dan kekerasan itu termasuk serangan dan pembakaran tempat ibadah Ahmadiyah dan rumah tinggal, yang menyebabkan mereka hidup berpindah pindah. (Ant/DOR)
"Ini serangan brutal terhadap pengikut Ahmadiyah yang mencerminkan kegagalan Pemerintah Indonesia melindungi penganut agama minoritas dari pelecehan dan serangan para pelaku," kata Donna Guest. Kekerasan terjadi ketika seribu orang yang menggunakan berbagai senjata tajam dan batu menyerang rumah seorang pemimpin kelompok Ahmadiyah di Kecamatan Cikeusik, Pandeglang, Provinsi Banten.
"Polisi Indonesia harus melakukan penyelidikan dengan cepat, menyeluruh dan efektif menjadi kekerasan dan memastikan bahwa mereka yang dicurigai terlibat dituntut di pengadilan yang adil," ujar Donna Guest.
Ahmadiyah adalah sebuah kelompok keagamaan yang menganggap dirinya sebagai bagian dari Islam, meskipun banyak kelompok muslim "mainstream" mengatakan mereka tidak mengikuti sistem kepercayaan agama Islam yang diterima.
Massa mengepung sebuah rumah yang didalamnya terdapat 18 anggota Ahmadiyah tengah berkumpul. Massa menuntut mereka untuk membubarkan diri. Dalam kekerasan itu, tiga anggota Ahmadiyah yang diidentifikasi sebagai Roni, Tarno dan Mulyadi dilaporkan tewas. Sementara satu orang lagi bernama Deden, pada Selasa (8/2), dilaporkan meninggal setelah menjalani perawatan di rumah sakit.
Amnesti Internasional mendokumentasikan banyak kasus intimidasi dan kekerasan terhadap komunitas Ahmadiyah oleh kelompok-kelompok Islam radikal di berbagai daerah di Indonesia. Menurut Donna Guest, intimidasi dan kekerasan itu termasuk serangan dan pembakaran tempat ibadah Ahmadiyah dan rumah tinggal, yang menyebabkan mereka hidup berpindah pindah. (Ant/DOR)
*metrotvnews.com
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)