JAMBI - Sampel Ayam Dikirim ke Bukittinggi


Sampel ayam yang mati mendadak diduga karena terserang virus avian influenza (H5NI) atau flu burung telah dikirim ke Bukittinggi, Sumatera Barat. Sampel tersebut akan diperiksa demi memastikan apakah ayam-ayam yang mati tersebut memang terserang penyakit flu burung atau bukan.
   
"Saat ini sampel ayam yang mati mendadak itu telah dikirim ke BPPT Bukittinggi untuk diperiksa. Kita masih menunggu. Hasilnya akan dikirim ke Kerinci dalam satu atau dua hari ini," kata Kabag Humas Pemkab Kerinci Amri Swarta, Jumat (4/2).

Menurut Amri, meskipun terindikasi kuat akibat flu burung, namun bisa saja ayam-ayam tersebut sakit bukan karena virus lain seperti tetelo.
   
Hingga saat ini Pemkab melalui petugas Disnak, Dinkes, dan RSUD tetap berusaha maksimal melakukan upaya antisipasi untuk mencegah meluasnya penyebaran virus unggas yang diduga flu burung tersebut.
   
Petugas Disnak dan Dinkes terus melakukan pembersihan dengan pemusnahan ayam-ayam warga dan penyemprotan kadang-kandang ayam. Dua hari belakangan sudah dibersihkan di Desa Sebukar dan Semerah. Sedikitnya 500 ekor ayam telah dimusnahkan.
   
Selanjutnya warga di desa-desa dua kecamatan yang sebelumnya menjadi lokasi ditemukannya ayam-ayam peliharaan warga mati mendadak, juga diminta selalu meningkatkan kebersihan diri dan lingkungannya.
   
Warga diminta sementara waktu sampai keluarnya hal tes, tidak bersentuhan dengan unggas seperti ayam, itik atau puyuh. Ayam yang mati pun diminta segera dibakar atau dikubur, bukannya dibuang ke sungai atau ke tepi jalan seperti biasanya yang sering mereka lakukan, kata Amri.
   
Kerinci merupakan daerah singgah bagi burung imigran dari belahan bumi utara ke selatan setiap musim dingin, bisa saja di antara burung-burung yang singgah tersebut membawa virus H5NI dan menular unggas di Kerinci.
   
"Pemkab Kerinci saat ini belum memberikan laporan resmi ke Dinkes Provinsi Jambi atau Kemenkes, warga pun tidak dilarang untuk berternak ayam, hanya diminta waspada dan menjaga kebersihan hingga keluarnya hasil pemeriksaan laboraotaium dari Bukittinggi," tambah Amri Swarta.(ant)

*tribunjambi.com

0 komentar:

Posting Komentar

free comment,but not spam :)