JAMBI - Mahasiswa Jambi Terkurung Dalam Rumah


Orangtua mahasiswa Mesir asal Jambi menyerukan agar anak-anaknya pulang kampung. Para mahasiswa tidak bisa keluar rumah karena semua akses jalan dan gang diblokir. Mereka diminta untuk menghubungi KBRI di Kairo untuk bisa dievakuasi. Sebab, para orangtua cemas karena rusuh di negeri itu makin meluas. Mereka takut anaknya terkena peluru nyasar.

 "Saya barusan bisa menghubungi anak saya di Mesir. Sekarang keadaannya benar-benar gawat, mencekam. Tidak bisa keluar rumah, semua gang diblokir, jalan ke bandara di blokir. Nggak bisa ke mana-mana. Saya minta anak saya berusaha untuk pulang saja," kata Lukman Zakaria, warga Muara Tembesi, Batanghari yang merupakan ayah Salmi Abadi kepada Tribun, Senin (31/1).

 Sang anak, Salmi Abadi kuliah di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir. Sehari-hari dia tinggal di sebuah rumah kos di Madinatun Nasel, Kairo. Lokasi kos Salmi berada di tengah- tengah perkampungan warga Mesir.

 "Saya cemas apakah bisa pulang atau tidak. Sebab akses ke bandara juga ditutup. Kalaupun bisa beli tiket, apa bisa pulang? Kalau tak bisa pulang ya saya sudah berpesan agar tinggal di kos saja," kata Lukman.

 Namun begitu mendengar pemerintah Indonesia mengirim pesawat untuk mengevakuasi waga negera Indonesia, Lukman pun menyambut gembira. "Alhamdulillah, kalau pemerintah akhirnya memutuskan untuk mengevakuasi warganya. Saya akan telepon anak saya agar menghubungi KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) di Kairo sana," katanya penuh semangat.

 Dalam hubungan telepon dengan sang anak, Senin sore, Salmi mengabarkan, tentara mulai obral peluru. Alasannya memburu para narapidana yang kabur dari penjara. Ada sekitar 3.000 narapidana yang kabur. Dan ini menurut Salmi, sangat menakutkan.

*tribunjambi.com

0 komentar:

Posting Komentar

free comment,but not spam :)