JAMBI - HBA Harus Berani


Parahnya jalur darat yang menghubungkan Kabupaten Kerinci-Kabupaten Merangin, telah lama menjadi perhatian berbagai pihak. Anggota DPR RI Murady Darmansyah, mengatakan hal itu akibat ulah kontraktor lokal yang tidak profesional. “Dalam hal ini, saya tidak percaya dengan kinerja kontraktor lokal,” kata politisi dari Partai Hanura itu. 

Katanya, tahun ini Pemprov Jambi akan melaksanakan pembangunan jalan Bangko-Kerinci dengan anggaran sekitar Rp 75 miliar. Untuk itu katanya, jika ingin mendapat hasil yang maksimal, Pemprov Jambi dalam hal ini Gubernur Hasan Basri Agus (HBA), harus berani membuka diri.

“HBA harus berani melaksanakan tender secara terbuka, dengan melibatkan kontraktor nasional dari luar Jambi,” katanya kemarin (9/2). Jika itu dilakukan, dia yakin kontraktor profesional lah yang akan mengerjakan jalan tersebut.

Selama ini katanya, pelaksanaan tender hanya bersifat formalitas. Kemudian dalam pelaksanannya, pelaksanaan proyek sebelumnya pecah menjadi beberapa sub bagian. Akibatnya, mutu jauh dari spek yang ada. “Misal, pemangkasan bukit beda, jalan beda,” katanya. Untuk itu, pelaksanaan tahun ini harus lebih profesional.

Sebab menurutnya, akses Kerinci-Bangko ini merupakan sarana penting bagi masyarakat. Selain itu, sudah sejak lama akses jalan sepanjang 180 kilometer itu selalu menjadi permasalahan. Jika ini dibiarkan, maka pembangunan Kabupaten Kerinci yang menjadi korban.

Untuk jangka pendek katanya, pembangunan jalan Kerinci-Bangko dengan kualitas nasional, sudah sangat mendesak. Karena akan menjadi syarat utama bagi keberhasilan beberapa proyek penting di Kerinci. Seperti pembangunan pembangkit listrik panas bumi di kawasan Lempur, Kecamatan Gunungraya. Dalam pelaksanaannya, kata Murady, harus menggunakan beberapa unit drilling yang masing-masing berbobot 250 ton. “Untuk itu jalan harus kuat menahan beban tersebut,” katanya.

Lanjut anggota Komisi IV DPR RI itu, jika semua itu bisa dilaksanakan, maka tinggal lagi pengawasan. Menurutnya, semua pihak harus mengawasi secara ekstra pelaksanaan pengerjaan jalan itu, mulai dari tingkat pusat hingga ke kabupaten. “Apalagi masyarakat yang memiliki kepentingan banyak terhadap kualitas jalan itu,” katanya.(rib)

*jambi-independent.co.id

0 komentar:

Posting Komentar

free comment,but not spam :)