Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tebo menilai pembangunan dan perbaikan beberapa ruas jalan di kabupaten itu sangat lamban. Contohnya, pengaspalan Jalan Lintas Tebo yang direncanakan selesai pada 2010 lalu, tidak juga terealiasasi hingga kini. Selain itu, beberapa jalan di titik-titik rawan yang seharusnya sudah diaspal ataupun diperlebar, juga terpaksa ditunda pengerjaanya.
Menurutnya, seharusnya pembangunan dan pelebaran jalan dilihat dari seberapa besar kegunaannya oleh masyarakat.
”Sejauh ini, baru jalan di Paal I sampai Paal 3 yang telah dilebarkan. Selebihnya banyak yang terbengkalai. Memang, Pemkab telah berusaha maksimal, tetapi masih banyak pekerjaan rumah yang masih belum diselesaikan,” kata Wakil Ketua DPRD yang akrab disapa Mas Tono ini.
Ditambahkan Tono, kurang efektifnya realisasi yang dilakukan, sangat berpengaruh besar terhadap perkembangan ekonomi suatu daerah. Apalagi jalan adalah salah satu sarana penunjang untuk perkembangan suatu daerah.
Jika dalam hal ini pemerintah kurang memperhatikan realisasi jalan yang benar-benar dibutuhkan maka hal itu tentunya akan sagat menghambat pembanguan jalan.
“Jika anggaran yang ada dialokasikan dengan sebaik-baiknya, tentunya pembanguan Jalan Tebo tidak akan terbengkalai hingga sekian banyak,” jelasnya.
Dikatakannya, kurang tepatnya alokasi pembanguan membuat pembangunan jalan menjadi terbagi, sehingga jalan yang direncanakan akan selesai pada tahun yang ditentukan terpaksa tertunda kerena anggaran yang ada sudah tidak mencukupi.
“Keterlambatan ini membuat beberapa badan jalan di sejumlah kawasan di Kabupaten Tebo sudah mengalami kerusakan. Jika ini terus dibiarkan, maka anggaran yang dibutuhkan akan semakin besar,” pungkasnya. (usa)
*jambi-independent.co.id
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)