Seorang perempuan senator Belgia menyerukan kepada para istri semua politisi untuk mogok berhubungan seksual sampai kebuntuan politik, yang menyebabkan Belgia tanpa pemerintahan selama 241 hari, terpecahkan. Telegraph pada Selasa (8/2/2011) melaporkan, Marleen Temmerman, senator Sosialis, mendesak mitra tidur para anggota parlemen, senator, dan pemimpin partai politik tetap "merapatkan kaki" hingga kebuntuan, yang mendekati rekor dunia 249 hari tanpa pemerintahan, berakhir.
"Saya menyerukan kepada para pasangan semua negosiator untuk menahan (tidak berhubungan) seks sampai kesepakatan tercapai. Tidak ada seks lagi sampai pemerintah baru berfoto di tangga istana," katanya.
Belgia dalam keadaan tanpa pemerintahan sejak Mei 2010 setelah perpecahan di antara kelompok berbahasa Flemish, Belanda, Walloon, dan Perancis. Partai-partai politik lalu mempercepat pemilihan umum (pemilu). Pemilu pada Juni lalu memperdalam krisis setelah mayoritas pemilih di Flanders, bagian utara Belgia yang berbahasa Belanda dan lebih kaya, didukung oleh separatis Flemish untuk menyerukan perpisahan dari Belgia.
Pembicaraan tetap buntu hingga saat ini dan banyak warga Belgia takut gejolak pasar bisa membuat ambruk negara itu, yang sarat dengan utang, jika gagal mengakhiri krisis tersebut pada 17 Februari. Irak, negara yang tercabik perang, mencatat rekor dunia sebagai negara tanpa pemerintahan selama 249 hari.
Temmerman menunjuk kasus Kenya pada tahun 2009, ketika gerakan perempuan negara itu menyerukan mogok seks umum setelah konflik antara Presiden dan Perdana Menteri Kenya mengancam negara jatuh ke dalam kekacauan. "Mereka memutuskan untuk melakukan mogok seks untuk mendesakkan solusi politik dan menyerukan kepada ibu negara serta istri perdana menteri untuk berpartisipasi dalam pantangan fisik itu. Para pelacur Kenya ditawari kompensasi dalam bentuk uang jika menunjukkan solidaritas dan berpartisipasi dalam aksi mogok seks tersebut. Dampaknya belum pernah terbukti secara ilmiah, tetapi setelah seminggu terbentuklah pemerintahan yang stabil," katanya.
Catherine Fonck, senator dari Demokrat Kristen, menolak seruan itu. "Saya tidak ingin terlibat dalam aksi mogok seks. Para politisi tidak berada di sana untuk mogok. Sebaliknya, politisi berada di sana untuk membangun negeri ini," katanya.
Belgia dalam keadaan tanpa pemerintahan sejak Mei 2010 setelah perpecahan di antara kelompok berbahasa Flemish, Belanda, Walloon, dan Perancis. Partai-partai politik lalu mempercepat pemilihan umum (pemilu). Pemilu pada Juni lalu memperdalam krisis setelah mayoritas pemilih di Flanders, bagian utara Belgia yang berbahasa Belanda dan lebih kaya, didukung oleh separatis Flemish untuk menyerukan perpisahan dari Belgia.
Pembicaraan tetap buntu hingga saat ini dan banyak warga Belgia takut gejolak pasar bisa membuat ambruk negara itu, yang sarat dengan utang, jika gagal mengakhiri krisis tersebut pada 17 Februari. Irak, negara yang tercabik perang, mencatat rekor dunia sebagai negara tanpa pemerintahan selama 249 hari.
Temmerman menunjuk kasus Kenya pada tahun 2009, ketika gerakan perempuan negara itu menyerukan mogok seks umum setelah konflik antara Presiden dan Perdana Menteri Kenya mengancam negara jatuh ke dalam kekacauan. "Mereka memutuskan untuk melakukan mogok seks untuk mendesakkan solusi politik dan menyerukan kepada ibu negara serta istri perdana menteri untuk berpartisipasi dalam pantangan fisik itu. Para pelacur Kenya ditawari kompensasi dalam bentuk uang jika menunjukkan solidaritas dan berpartisipasi dalam aksi mogok seks tersebut. Dampaknya belum pernah terbukti secara ilmiah, tetapi setelah seminggu terbentuklah pemerintahan yang stabil," katanya.
Catherine Fonck, senator dari Demokrat Kristen, menolak seruan itu. "Saya tidak ingin terlibat dalam aksi mogok seks. Para politisi tidak berada di sana untuk mogok. Sebaliknya, politisi berada di sana untuk membangun negeri ini," katanya.
*tribunjambi.com
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)