INTERNASIONAL - Sekutu Kunci Bos Junta Myanmar Digadang-gadang Jadi Presiden


Partai yang didukung peme­rintah junta Myanmar “menyapu bersih” nominasi dalam pe­milihan presiden, kemarin. Per­dana Menteri (PM) Thein Sein, jenderal yang pensiun dari mi­liter pada April 2011, menjadi sa­tu dari tiga kandidat yang di­pilih tentara dan anggota par­le­men. Si­apa yang bakal men­du­duki kursi kepresidenan akan di­umumkan hari ini. 

Nama sekutu kunci orang kuat junta Than Shwe, Thein Sein sudah disebut-sebut menempati po­sisi itu sebelum pemilu. Ini memperkuat kekhawatiran, pe­milu dirancang rezim militer un­tuk menyembunyikan kekuatan militer di balik peran sipil.

“Thein Sein tampaknya akan diumumkan sebagai presiden,” kata anggota parlemen dari partai yang didukung junta, Union Solidarity and Develop­ment Party (USDP) Khin Shwe di Ma­jelis Tinggi.

Khin Shwe (65), menjadi sipil untuk bertarung di pemilu seba­gai ketua USDP yang diklaim meraih mayoritas suara. 

Di bawah aturan parlemen yang rumit --yang terdiri atas Majelis Tinggi, Majelis Rendah dan anggota militer, semuanya memberi nominasi satu wakil presiden, komite pemilu ke­mu­dian harus menerima para calon kandidat dan memilih salah satu untuk menjadi presiden. 

Thein Sein dipilih Majelis Rendah sementara militer diya­kini menominasikan Tin Aung Myint Oo, jenderal lainnya yang sudah pensiun dan juga sekutu Than Shwe. Majelis Rendah memilih anggota USDP lainnya, Sai Mouk Kham. 

“Mereka akan memilih pre­siden dari ketiga calon presiden besok,” kata pejabat Myanmar. 

Pemilu pertama negara ter­se­but dalam 20 tahun tidak me­li­bat­kan tokoh demokrasi Myan­mar Aung San Suu Kyi dan tu­duhan kecurangan dan intimidasi.

Seperempat kursi tetap dibe­rikan untuk militer sebelum pe­milu. Sementara USDP men­da­patkan 388 kursi di parlemen nasional dari 493 kursi yang dipe­rebutkan. 

 [RM]

0 komentar:

Posting Komentar

free comment,but not spam :)