Sungguh malang nian nasib NS (30), warga Desa Lubuk Landai, Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas, Kabupaten Bungo, Jambi. Bukan sembuh yang didapatnya, melainkan perbuatan tercela yang diterimanya. Karena percaya dengan pengobatan tradisional seorang dukun cabul (61). Selama 10 bulan NS berobat selalu digayai seluruh tubuhnya oleh sang dukun. Akibat perbuatan sang dukun cabul korban melaporkan prihal tersebut ke Polres Muaro Bungo.
Kejadian berawal pada Februari 2010 lalu. Saat itu korban merasa sakit, lalu pergi berobat bersama ibunya ke rumah terlapor, sekitar pukul 17.00 WIB. Ia bermaksud untuk mengobati sakit kepada dan rasa sesak di dada yang sering datang secara tiba-tiba. Setelah diceritakan, terlapor sang dukun cabul Munaji lalu menyanggupi untuk mengobati korban dengan cara memandikan korban dengan air kembang.
Kata terterlapor, korban akan dimandikan dengan aneka bunga dan air, lalu dioleskan di sekujur tubuh korban dengan wewangian minyak oles. Untuk siraman pertama, Munaji lah yang akan melakukannya, selanjutnya korban sendiri yang disuruh menyiram sekujur tubuhnya. Sementara untuk bahan dan perlengkapan mandi ini, Munaji sendiri yang akan menyiapkannya.
Setelah hampir dua jam di rumah Munaji, korban dan ibunya langsung pulang ke rumah dan disuruh datang lagi ke rumah terlapor tiga hari kemudian. Setelah tiga hari, korban bersama ibunya datang lagi ke rumah sang dukun cabul. Korban lalu disuruh ganti baju, sementara ibunya menunggu di ruang tamu. Setelah ganti kain basah, korban lalu masuk ke kamar mandi yang diikuti pula oleh sang dukun. kemudian menyiramkan air ke kepala korban sebanyak tiga kali. Sang dukun lalu keluar, dan menyuruh korban mandi sendiri.
Setelah selesai mandi, korban lalu disuruh datang lagi ke rumahnhya tiga hari kemudian, begitu seterusnya. hingga pada bulan Maret, korban mandi seperti biasanya, namun kali ini sang dukun mulai melakukan pencabulan terhadap korban. Sang dukun berada di dalam kamar mandi tersebut, mulai dari korban membuka pakaian hingga selesai mandi. Bahkan sang dukun ikut membukan pakaian korbannya tersebut.
Peristiwa pencabulan ini kembali terulang, ketika korban selesai mengenakan pakaian basah, sang dukun cabul lalu mecium kening, pipi dan kepala korban. Setelah itu tiba-tiba menyiramkan air ke kedua tangan dan mengosok-gosok tangan lalu ke leher korban. Pencabulan berlanjut hingga ke daerah intim korban, mulai dari atas hingga ke bawah. Terakhir mencium kening korban. Setelah selesai, korban pun pulang ke rumah, seolah-oleh tidak terjadi apa-apa.
Kejadian ini terus berlanjut hingga Desember 2010. Namun anehnya, korban tidak menyadari kalau ia telah diperlakukan tidak senonoh oleh sang dukun tersebut. Korban baru menyadari perlakuan bajat sang dukun beberapa minggu belakangan. Setelah merasa ditipu, ia pun melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Bungo.
"Enah mengapa saya tidak begitu menyadari perbuatan pelaku. Mungkin sudah ada jampi-jampian, makanya saya lupa," kata korban, Senin (7/2).
Kasat Reskrim Polres Bungo AKP Herman Suriyono membenarkan adanya laporan tersebut. Namun untuk memastikan pencabulan ini, korban akan dipisum terlebih dahulu.
"Memang benar adanya laporan tersebut," katanya.
(infojambi.com/BUD)
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)