Upaya untuk menciptkan sawah baru ditengah semakin banyaknya lahan sawah yang berubah menjadi kebun sawit dilakukan oleh warga Desa Pasar Terusan, Kecamatan Muara Bulian. Mereka memanfaatkan lahan yang sebelumnya termasuk kategori lahan tidur menjadi sawah.
Pengolahan lahan tidur menjadi lahan persawahan itu dilakukan sendiri secara swadaya oleh masyarakat setempat. “Masyarakat kami ingin juga ada peningkatan ekonomi. Kami lalu berembuk dan sepakat untuk menjadikan lahan tidur itu sebagai lahan sawah baru. Pengolahannya dilakukan secara swadaya,” kata Kepala Desa Pasar Terusan, Atiq, Sabtu (22/1).
Luas lahan tidur yang disulap oleh masyarakat disana menjadi sawah yang kondisinya kini siap tanam seluas 45 hektare. Pekerjaan pembuatan sawah itu memakan waktu selama tiga bulan. “Kami menyewa dua unit eskavator untuk mengolah lahan tidur itu. Sekarang tinggal menunggu musim tanam,” ujarnya.
Untuk membayar sewa sekavator yang biaya sewanya Rp 400 ribu per jam itu, semuanya ditanggulangi oleh masyarakat secara gotong royong. Sampai saat ini, Kades menyebut telah ada sekitar 800 hektare sawah di desa tersebut. Pembangunan sawah disana dimulai sejak tahun 2000 lalu, yang saat itu digagas oleh seorang warganya yang kemudian mendapatkan hadiah kalpataru tingkat Provinsi, Mailaki.
*tribunjambi.com
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)