SUNGAI PENUH,JAMBI - Calon Klaim Kuasai Basis


Pilwako Sungaipenuh yang bakal dihelat 11 Desember mendatang, sepertinya bakal dinanti banyak pihak. Pasalnya, tujuh pasangan calon resmi bertarung di Pilwako tersebut, sementara jumlah mata pilih hanya 66.679 suara.

Menariknya lagi, lebih dari satu pasangan calon maju dari masing-masing kecamatan yang ada di kota termuda di Provinsi Jambi itu.

Tujuh pasangan calon tersebut, yakni, Asafri Jaya Bakri (AJB)-Ardinal Salim, Dahnil Miftah-Yos Adrino, Hasvia Hasyimi-Amrizal Jufri, Akhmadi Zuibir-Mushar Azhari, Zubir Mukhtar-Zamzami, Zulhelmi-Novizon dan Syafriadi-Nasrun Farud.

Data koran ini menyebutkan, dari Kecamatan Sungaipenuh, lima tokoh menjadi kontestan. Masing-masing pasangan calon Hasvia Hasyimi-Amrizal Jufri, Syafriadi dan Zulhelmi.

Selain itu,  juga ada calon wakil walikota Ardinal Salim yang berpasangan dengan AJB, kemudian Yos Adrino sebagai wakil Dahnil Miftah.

Begitu juga dengan  Kecamatan Hamparan Rawang. Kecamatan yang memiliki 10.568  mata pilih tersebut juga memiliki 1 calon walikota dan 2 calon wakil walikota. Selain Calon walikota Dahnil Miftah, ada dua calon wakil walikota yaitu Mushar Azhari dan Novizon Loetfhi.

Tanah Kampung juga tidak mau kalah. Meski hanya memiliki sebanyak  8.101 suara, dua calon walikota lahir dari kecamatan ini, yakni AJB dan Zubir Mukhtar.

Kumun Debai pun setali tiga uang. Zulhelmi diperkirakan akan bersaing ketat dengan calon wakil  walikota Nasrun Farud yang berpasangan dengan Syafriadi. Ditambah dengan ketua Tim Kampanye pasangan Syafriadi-Nasrun yaitu Fery Siswadhi yang merupakan putera kelahiran kecamatan Kumun Debai.

Terakhir, Kecamatan Pesisir Bukit. Kecamatan ini menyumbang  satu calon walikota dan satu lagi calon wakil walikota. Ahmadi Zubir yang maju berpasangan dengan Mushar Azhari akan mendapatkan perlawanan dari Zamzami yang berpasangan dengan Zubir Mukhtar.

Meski dilihat peta wilayah, jelas-jelas arah dukungan akan terbelah, namun pasangan calon sama-sama yakin akan unggul di daerah basisnya.

Cawako Hasvia, kepada koran ini, kemarin, mengatakan, dirinya yakin dan optimis akan dipercaya oleh masyarakat di kecamatan Sungaipenuh.

Tidak hanya itu, secara keseluruhan mantan Penjabat Walikota Sungaipenuh yang memiliki motto “Bukan janji tapi telah memberikan bukti’’ ini  juga optimis akan unggul.

‘’Kita yakin akan unggul karena masyarakat sudah tahu, kita tidak memberikan janji, tapi kita telah memberikan bukti kepada masyarakat,’’ ujarnya.

Dia menambahkan,  saat dirinya memangku jabatan sebagai Penjabat Walikota Sungaipenuh, banyak sudah pembangunan yang dilakukan, dan itu dirasakan langsung oleh  masyarakat.

‘’Saat Saya menjabat, pembangunan seperti jalan, irigasi, termasuk masalah pendidikan dan lainnya, dapat dirasakan oleh masyarakat,’’ tambahnya.

Cawako Syafriadi juga tidak mau kalah dari Hasvia. Dia juga yakin akan unggul terutama di Sungaipenuh.

‘’Saya yakin akan bisa unggul di Kecamatan Sungaipenuh. Yang Maju dari Kota Sungaipenuh sebagai nomor satu hanya dua orang,’’ ujar Cawako Syafriadi.

Menurutnya, dengan munculnya dua nama Cawako dari Kecamatan Sungaipenuh, membuat peluangnya lebih besar untuk memperoleh suara terbanyak.

Tidak hanya itu saja, dirinya juga meyakini akan mampu meraih suara yang cukup signifikan di setiap kecamatan.

‘’Di semua kecamatan kita sangat yakin akan meraup suara signifikan, pokoknya kita tidak akan berada di nomor buncit, jadi ditambah suara di kecamatan Sungaipenuh dan Kumun yang menjadi basis kita, maka kita akan keluar sebagai peraih suara terbanyak. Jika terjadi dua putaran, maka pasangan kita lah yang memastikan telah memiliki satu tiket,’’ ujarnya optimis.

Keyakinan tersebut menurut Syafriadi karena tim kampenyenya dan figur pasangan sudah diketahui oleh masyarakat luas. ‘’Kalau pasangan lain tidak bisa masuk ke semua kecamatan, sedangkan kita sudah punya kantong suara di semua kecamatan,’’ tukas pemilik nomor urut 7 ini kepada harian ini.

Calon Wakil Walikota, Zamzami juga mengaku optimis akan menang di daerah basisnya yaitu Kecamatan Tanah Kampung dan Pesisir Bukit.

Menurut Zamzami, dua daerah basis yang menjadi andalan pasangannya ini sudah dikuasi oleh tim kampanyenya.

‘’Saya adalah mantan camat di Pesisir bukit, tidak pernah menimbulkan kesan yang tidak baik kepada masyarakat, sudah bergaul dengan masyarakat, ‘’ ucapnya.

Pasangan nomor urut 5 ini juga mengaku akan mampu meraup suara dari Kecamatan Sungaipenuh, dan Hamparan Rawang. ‘’Saya punya hubungan keluarga dengan Hamparan Rawang dan Pondok Tinggi. Sedangkan untuk keluarga besar Jawa, Batak, dan warga keturunan juga sudah menjatuhkan pilihannya ke pasangan kita,’’ akunya.
Tidak hanya itu saja, pasangan ini sangat meyakini akan mampu unggul satu putaran 11 Desember mendatang.

‘’Kita sangat yakin, satu putaran kita akan langsung menang,’’ tukasnya.

Diakui Zamzami, semua pasangan bakal calon walikota dan wakil walikota Sungaipenuh saat ini sangat memperhitungkan pasangannya.

Sementara itu, pasangan yang maju dari jalur perseorangan Zulhelmi,  ternyata tidak terlalu muluk-muluk dalam ajang akbar Pemilukada Walikota dan wakil walikota Sungaipenuh ini.

‘’Yang jelas kita akan berusaha semaksimal mungkin menjelang 11 Desember mendatang, rakyat sudah cerdas,’’ ujarnya.

Soal basis massa, pria yang berpangkat AKBP ini juga tidak mau mengklaim daerah basis massa. ‘’Sekarang  tidak bisa mengklaim daerah basis, karena di setiap kecamatan bisa maju sampai 2 hingga  beberapa orang. Kita serahkan ke yang maha kuasa,’’ ujarnya.

Meskipun demikian, Zulhelmi sangat yakin bisa unggul di Pemilukada walikota dan wakil Walikota Sungaipenuh.

‘’Kita sudah banyak berbuat dan membina masyarakat, masyarakat semuanya sudah tahu kok, dan hanya ada perbedaan antara kita dengan pasangan lain yang lahir dari satu basis, kita pernah duduk dengan adat, sedangkan pasangan lain tidak ada keputusan didukung oleh adat,’’ tegasnya.

Sementara itu, Ketua KPU Kerinci, Wazirman, mengatakan, dengan jumlah DPT Pilwako Sungaipenuh sebanyak 66.679 pemilih, pasangan calon harus mampu meraup 20.005 suara atau 30 persen plus 1 dari jumlah mata pilih, untuk menang satu putaran.

‘’Jika semua pemilih yang terdaftar menggunakan hak pilihnya, dan suara sah.  Maka 30 % nya adalah 20.005,’’ ujar Wazirman.

Di bagian lain, pengamat politik Tabrani M Soleh berpendapat, dengan banyaknya calon, memang memaksa mereka mengoptimalkan basis massa masing-masing.
Hal ini dikarenakan faktor rasa kedaerahan masyarakat Sungaipenuh yang juga masih kuat.

“Mau tidak mau, mereka harus bisa maksimal di daerahnya masing-masing,” beber Tabrani yang juga dosen Magister Hukum Unja ini.

Lalu, bagaimana kandidat menjamah daerah lain di luar basisnya ? “Kandidat punya partai pengusung, oleh sebab itu, mesin partai pengusung harus dimaksimalkan,” terangnya lagi.

“Kan setiap parpol memiliki jaringan di tiap kecamatan bahkan sampai ketingkat desa,” tuturnya.

Lebih jauh, Tabrani juga berpendapat, kandidat yang diusung oleh partai besar, akan lebih diuntungkan. “Mereka lebih mengakar di masyarakat,” tukasnya.

Pengamat politik lainnya, Ansorullah, mengatakan, pilwako sangat berpeluang terjadi dua putaran, oleh sebab itu, kandidat harus bisa mengukur berapa suara yang harus diperolehnya.

“Suara di pilwako hanya 60.000 an, sementara ada pasangan 7, mereka harus benar-benar mentargetkan berapa minimal suara yang harus diraih,” jelasnya.

Selain itu, Ansorullah juga menyarankan kepada kandidat untuk tidak begitu menghabiskan semua peluru pada putaran pertama.

“Nanti di putaran kedua akan lebih menentukan,” jelasnya.
Ansorullah juga mengingatkan kepada kandidat, agar tidak menghambur-hamburkan uang dalam pilwako Sungaipenuh, pasalnya, jika ini dilakukan, maka akan merugikan mereka sendiri.

“Sungaipenuh ini kota kecil, dan masih baru, maka tidak akan banyak memiliki APBD, juga investor belum tentu akan meliriknya,” sebutnya.

“Kalau melakukan money politik, maka kandidat akan menyesal, karena sulit bagi mereka melakukan korupsi di sana, dengan kondisi saat ini,” tukasnya.

*Sumber:jambiekspres.co.id

0 komentar:

Posting Komentar

free comment,but not spam :)