NASIONAL - Harga Premium di Mentawai Melambung


Harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium di Tuapejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, melambung tinggi karena langka pascagempa 7,2 SR disertai tsunami 25 Oktober 2010.

Premium dijual seharga Rp12.000 per liter sejak seminggu terakhir akibat tidak adanya pasokan dari kota Padang. Padahal pada hari-hari biasa, hanya dijual Rp5.000 per liter.


Namun, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi UKM (Peridagkop UKM) Mentawai Martinus D ketika Selasa (2/11) membantah adanya kelangkaan BBM tersebut. "Persediaan BBM yang biasanya didistribusikan pangkalan di Tuapejat untuk seluruh Mentawai tetap normal dalam dua minggu ini, tidak benar jika BBM langka di Tuapejat," ujarnya di Tuapejat.


Ia mengatakan, pascagempa dan tsunami di Mentawai, pendistribusian BBM diprioritaskan ke Kecamatan Sikakap, salah satu daerah yang dilanda tsunami di Pagai Selatan untuk membantu memperlancar pendistribusian bantuan kepada para korban. "Stok BBM di empat pangkalan Tuapejat masih tetap aman, namun kita memang memprioritaskan penyaluran BBM itu ke Sikakap, sehingga saat ini di Tuapejat terkesan terjadi kelangkaan,"  tambahnya.


Menurutnya, stok BBM di tingkat pangkalan sudah mulai menipis sehingga pangkalan tidak lagi menjual kepada konsumen melainkan hanya kepada pengecer. Meski demikian, ia tak menampik jika ada sejumlah pengecer BBM di Tuapejat yang menjual bensin sampai Rp12.000 per liter. "Aturan harga  BBM dari pemkab hanya ditujukan kepada penjual BBM di tingkat pangkalan yaitu sesuai dengan HET, untuk Kabupaten Mentawai sebesar Rp5.000 per liter," tegasnya.


Sementara, para pengecer juga diimbau agar tidak terlalu berlebihan dalam menaikkan harga BBM kepada masyarakat. Martinus mengatakan, agen Pertamina di Padang yang selama ini menyuplai BBM ke Mentawai  telah menjanjikan untuk mengirim enam ton BBM jenis premium, empat ton solar, dan 10 ton minyak tanah ke Tuapejat pada Senin kemarin.


Namun, sudah dua kali kapal pengangkut minyak terhadang badai, sehingga terpaksa kembali ke Padang.  "Kendala kita hanya masalah cuaca, kalau cuaca baik, stok BBM kita tidak akan mungkin putus," ujarnya.  

*Sumber:mediaindonesia.com 

0 komentar:

Posting Komentar

free comment,but not spam :)