NASIONAL - BI Soroti Rendahnya Belanja Pemerintah


Masih rendahnya penyerapan belanja pemerintah dari APBN hingga kuartal III-2010 mendapat perhatian dari Bank Indonesia (BI). Deputi Gubernur Bank Indonesia Hartadi A Sarwono menjelaskan, government spending (belanja pemerintah) masih belum kembali ke jalan yang sesuai atau on the track. 

"Government spending naik tinggi pada waktu ada stimulus fiskal, tapi pada 2010 tidak terlalu banyak pertumbuhannya, hanya mendekati 3 persen pada kuartal III-2010," kata Hartadi pada acara "Economic Outlook 2011" Bank BNI di Hotel JW Marriot Jakarta, Senin (29/11/2010). 

Dikatakan Hartadi, rendahnya penyerapan belanja pemerintah itu? membuat konstribusi goverment spending terhadap pertumbuhan ekonomi menjadi rendah. Ini karena sumber pertumbuhan ekonomi masih ditopang oleh investasi yang meningkat, konsumsi, dan ekspor-impor. 

"Kita sebenarnya ramalkan kuartal III dan IV yang seharusnya ekspansi tinggi, ternyata belum. Sampai minggu lalu, APBN masih surplus, defisit juga tidak sampai 2,1 persen," ujarnya. Meski begitu, Hartadi berharap penyerapan belanja pemerintah akan meningkat signifikan pada kuartal IV-2010 ini, terutama didongkrak dari pembayaran proyek-proyek besar, sehingga bisa menjadi sumber pertumbuhan ekonomi tahun ini. 

"Kalau kuartal IV/2010 bisa enam persen maka kita optimistis pertumbuhan ekonomi 2010 akan mencapai 6 persen. Jadi kuncinya pertumbuhan ekonomi di kuartal IV ini," jelasnya.

*Tribunjambi.com

0 komentar:

Posting Komentar

free comment,but not spam :)