INTERNASIONAL - Anggota DPR: Soal TKI,Taiwan Bisa Jadi Contoh


Pemberian sumbangan oleh warga Taiwan kepada keluarga para pekerja bangunan asal Indonesia (TKI) yang tewas di lokasi pembangunan jembatan tol beberapa waktu lalu serta perhatian pemerintah Taiwan atas kecelakaan itu mendapat pujian dari seorang anggota DPR RI.
 
Dia pun menyarankan agar negara-negara lain yang selama ini juga memanfaatkan banyak tenaga kerja Indonesia agar memberi perhatian serupa.

Demikian menurut anggota Komisi I DPR, Hayono Isman. Dia mengatakan bahwa perhatian itu adalah salah satu bentuk penghargaan kepada warga Indonesia yang bekerja di luar negeri.

“Hal ini dikarenakan tenaga kerja Indonesia memberikan kontribusi pada roda ekonomi Indonesia,” ujar Hayono dalam acara penyerahan donasi warga Taiwan kepada keluarga pekerja asal Indonesia yang tewas dalam kecelakaan konstruksi di Taiwan akhir September lalu. Acara berlangsung di Kantor Perwakilan Ekonomi dan Perdagangan Taiwan (TETO), Kamis 4 November 2010.

Hayono menyadari bahwa pemerintah Taiwan tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia dan baru sebatas hubungan ekonomi dan perdagangan. Namun, anggota DPR dari Partai Demokrat itu menilai kendala diplomatik tersebut tidak membuat Taiwan mengabaikan kesejahteraan para pekerja asing.

Menurut dia, hal itu patut ditiru oleh negara-negara lain yang memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia dan banyak mempekerjakan buruh dari negeri ini. “Taiwan tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia, namun menghormati para TKI. Hal ini harus diikuti oleh negara lain, contohnya Malaysia dan Arab Saudi yang memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia,” kata Hayono, yang pernah menjadi Menteri Negara Pemuda dan Olahraga selama 1993-1998.

Dia menilai bahwa Malaysia dan Arab Saudi, yang dianggap sebagai tujuan utama para TKI, kurang memperhatikan kesejahteraan para pekerja migran asal Indonesia. "Banyak kasus yang menimpa para pekerja asal Indonesia, namun kurang mendapat tanggapan yang serius dari pemerintahny," kata Hayono

Sementara itu, Kepala TETO di Jakarta, Andrew Hsia, mengungkapkan bahwa saat ini terdapat lebih dari 150.000 warga Indonesia bekerja di Taiwan. "Masing-masing TKI memperoleh hak-hak perlindungan dari pemerintah dan majikan Taiwan, seperti hak jaminan gaji, asuransi kesehatan dan lain-lain,” ujar Hsia.

*Sumber:vivanews.com

0 komentar:

Posting Komentar

free comment,but not spam :)