NASIONAL - Investor Wait & See, Rupiah Diprediksi Melemah

 
Masih cemasnya investor terhadap perekonomian global dan terutama kondisi di Amerika Serikat (AS) membuat investor cenderung masih akan wait and see di perdagangan mata uang di minggu pertama Oktober ini.

Investor sepertinya masih belum berani untuk berinvestasi di pasar global dan cenderung masih akan bermain di aset berisiko rendah seperti emas.

"Kecemasan yang berlanjut mengenai perekonomian global dan terutama AS akan membuat minat investor terhadap emas tetap tinggi," ujar analis Bank of America-Merrill Lynch London, Michael Widmer, seperti dikutip okezone dari buletin Monexnews, di Jakarta, Senin (4/10/2010).

Adapun untuk pergerakan mata uang Rupiah masih akan cenderung melemah (bearish) di pembukaan perdagangan hari ini. Tim Monex memprediksi Rupiah cenderung akan bergerak di resistance level antara Rp8.920-8.923 per USD dengan support level di Rp8.923-8.924 per USD dan pivot level (titik tengah) di Rp8.922 per USD.

Di samping itu, kecemasan investor terhadap perekonomian AS dipicu oleh komentar dari salah satu pejabat The Fed (Federal Reserve/Bank Sentral AS) yang mengatakan, dibutuhkan lebih banyak tindakan dari Federal Reserve untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi AS kecuali outlook perekonomian AS membaik.

Sehingga positifnya data pendapatan dan belanja konsumen di AS pada periode Agustus tidak banyak membantu pelemahan USD yang sempat menyentuh level terendah selama enam bulan terhadap Euro.

Sehingga di perdagangan hari ini, pergerakan Euro diprediksi masih akan cenderung bias netral untuk jangka pendek namun secara keseluruhan harga, masih mempertahankan trend penguatan yang cukup kuat.

"Kita mempunyai resistance level sekira area 1.3800-1.3890 per USD break di atas area tersebut akan melanjutkan tekanan bullish menuju area 1.4000 per USD. Support level terdekat ada pada 1.3700 per USD, diikuti dengan 1.3620 per USD yang dapat menjadi support kunci pada fase ini,"  ujar Tim Analis dan Riset dari PT Monex Investindo Futures.

Koreksi adalah sesuatu yang alami dan selalu terjadi pada pasar namun secara teknikal kami tidak memperkirakan adanya koreksi dibawah 1.3620 per USD untuk sekarang ini kecuali terdapat kejutan fundamental yang sangat negatif. Trend Euro akan netral.

Tak berbeda jauh dengan Euro, trend pergerakan Yen Jepang juga masih akan cenderung netral untuk jangka pendek namun masih akan berpotensi untuk bearish menuju 82.87 per USD dengan range perdagangan diperkirakan di sekira 84.00-82.87 per USD.

"Namun untuk pergerakan ke bawah, kecemasan mengenai intervensi pemerintah Jepang untuk melemahkan Yen tetap menjadi dukungan psikologis," tambah Tim Monex.
 
*Sumber:www.okezone.com

0 komentar:

Posting Komentar

free comment,but not spam :)