Pemimpin Libya Moammar Khadafi menyebut serangan yang dilakukan Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis sebagai aksi teroris. Meski demikian, serangan AS dan sekutunya ke pangkalan militer Moammar Khadafi itu bertujuan menegakkan zona larangan terbang sesuai resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang merupakan upaya internasional menghentikan Khadafi.
Seperti dikutip dari laman CNN, Khadafi menyebutkan serangan yang dilakukan AS dan sekutunya terhadap sarana militer serta sipil di Mediterania sebagai bentuk konfrontasi antara rakyat Libya dan "Nazi Baru." Dan serangan tersebut telah menjanjikan "perang panjang".
"Anda telah membuktikan kepada dunia bahwa Anda tidak beradab. Bahwa Anda adalah teroris yang menyerang suatu bangsa aman yang tidak melakukan apa pun terhadap Anda," kata Khadafi dalam pidatonya di televisi pemerintah, Minggu, 20 Maret 2011.
Sebanyak 112 rudal Tomahawk ditembakkan dari kapal AS dan Inggris di Mediterania. Lebih dari 20 target dianggap sebagai ancaman langsung terhadap pasukan koalisi dan warga sipil Libya.
Sementara itu, pesawat jet Prancis menyerang melalui udara dengan menembakkan rudal salvos ke daerah timur. Di sisi lain, pasukan Inggris melesatkan rudal mereka ke daerah utara.
TV Libya menyebutkan, sebanyak 48 orang tewas dan 150 terluka dalam serangan sekutu tersebut. Sebagian besar dari korban adalah anak-anak, namun tak ada rincian lebih lanjut mengenai korban tersebut. (art)
Seperti dikutip dari laman CNN, Khadafi menyebutkan serangan yang dilakukan AS dan sekutunya terhadap sarana militer serta sipil di Mediterania sebagai bentuk konfrontasi antara rakyat Libya dan "Nazi Baru." Dan serangan tersebut telah menjanjikan "perang panjang".
"Anda telah membuktikan kepada dunia bahwa Anda tidak beradab. Bahwa Anda adalah teroris yang menyerang suatu bangsa aman yang tidak melakukan apa pun terhadap Anda," kata Khadafi dalam pidatonya di televisi pemerintah, Minggu, 20 Maret 2011.
Sebanyak 112 rudal Tomahawk ditembakkan dari kapal AS dan Inggris di Mediterania. Lebih dari 20 target dianggap sebagai ancaman langsung terhadap pasukan koalisi dan warga sipil Libya.
Sementara itu, pesawat jet Prancis menyerang melalui udara dengan menembakkan rudal salvos ke daerah timur. Di sisi lain, pasukan Inggris melesatkan rudal mereka ke daerah utara.
TV Libya menyebutkan, sebanyak 48 orang tewas dan 150 terluka dalam serangan sekutu tersebut. Sebagian besar dari korban adalah anak-anak, namun tak ada rincian lebih lanjut mengenai korban tersebut. (art)
• VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)