NASIONAL - Amerika Tak Mau Wiranto Jadi Presiden


Satu persatu dokumen yang dimiliki Wikileaks, yakni kurang lebih 3.059 dokumen, kemudian terungkap. Satu dokumen rahasia yang dibocorkan adalah, Amerika Serikat (AS) tidak ingin mantan Pangab Jenderal Purnawirawan Wiranto menjadi Presiden.

Keberadaan dokumen ini dibenarkan oleh salah seorang petinggi Partai Hanura, Sarifuddin Suding, yang mengaku mendengar ada dokumen soal Wiranto, kepada Tribunnews.com, Minggu (5/12/2010)

Dalam dokumen yang dimiliki Wikileaks dari data yang dihimpun dari berbagai sumber, dokumen rahasia AS terkait Indonesia itu tak lain berupa laporan diplomatik.

Laporan itu dikirim dari Kedutaan Besar Amerika Serikat maupun oleh Konjen AS di Surabaya. Tiga buah dokumen mengenai Indonesia ternyata sudah dirilis.

Salah satunya mengenai Wiranto terkait adanya laporan Congressional Reseach Service (CRS) bertajuk Report RS21287 yang disusun oleh Bruce Vaughn, salah seorang pejabat Foreign Affairs, Defense and Trade Division.

Dalam dokumen itu disebutkan, kecemasan Amerika atas Wiranto, termasuk hasil pemilu yang dimenangkan oleh Presiden SBY. Beberapa poin terungkap, kekhawatiran AS bila Wiranto menjadi Presiden. Hubungan kedua negara (Amerika-Indoneisa ) akan rumit karena Kongres menaruh perhatian besar pada isu pelanggaran HAM di Timor Timur.

Syarifuddin Sudding yang dikonfirmasi terkait hal ini menjelaskan, terkait dokumen itu, masih harus menunggu respon pemerintah yang hingga kini masih mencari tahu, mengumpulkan data-data yang sudah ada terkait dokumen yang dimiliki Wikileaks.

Sementara soal dokumen Wiranto, Sudding menyatakan, sangat mungkin Amerika tak mau Wiranto menjadi Presiden Indonesia.

"Karena kan, Amerika memiliki kepentingan -kepentingan terhadap penguasa yang ada di republik ini. Amerika akan merestui yang bisa diajak kompromi untuk menjaga kepentingan-kepentingannya, tentu," ujarnya.

Penjegalan-penjegalan yang dilakukan oleh Wiranto saat pemilu beberapa waktu lalu, diakuinya memang sangat dirasakan. Banyak pola, atau cara yang dilakukan. Apakah ini, juga bagian dari intervensi AS yang melakukan itu, tentu haruslah dibuktikan terlebih dahulu.

"Yang jelas, Pak Wiranto itu adalah orang yang tegas. Beliau punya komitmen punya kedaulatan dan kemandirian bangsa yang tak tak mau diintervensi oleh bangsa-bangsa asing."

"Kalau memang dokumen (Wikileaks) itu benar, AS memang takut dengan Pak Wiranto karena sebagai sosok yang tak mau didikte," demikian Syariduddin.

*tribunjambi.com

0 komentar:

Posting Komentar

free comment,but not spam :)